Militer.or.id – Senapan Serbu Terbaru Bundeswehr Gagal Tes – Militer.or.id.
Militer.or.id – Produsen senjata telah gagal dalam upaya untuk menggantikan model G36 yang kontroversial. Rencana Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von Der Leyen untuk tahapan senjata baru telah tertunda selama delapan bulan, seperti di lansir dari laman Deutsche Welle.
Upaya tentara Jerman untuk memperoleh senjata otomatis dengan standar baru untuk pasukannya telah ditunda karena produsen senjata gagal memberikan penawaran yang sesuai, tulis surat kabar Die Welt am Sonntag pada hari Sabtu.
Informasi tersebut muncul dari laporan rahasia oleh kantor pengadaan pertahanan di Kementerian Pertahanan Jerman (BAAINBw).
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen telah mengumumkan pada tahun 2015 bahwa senapan serbu G36, yang menjadi telah senjata standar Bundeswehr sejak tahun 1996, akan dihapus. Keputusan tersebut diambil setelah ditemukannya bahwa senapan terlalu panas dan kehilangan akurasi untuk penggunaan intens dalam cuaca panas.
Proses penawaran untuk penerus senapan sebut itu dimulai pada bulan April 2017 dan memuncak pada bulan Februari tahun ini. Daftar perusahaan yang menawarkan untuk menyediakan senapan baru kepada tentara Jerman memang belum diungkapkan, tapi diharapkan Heckler & Koch, sang produsen senapan G36 naas akan berada di antara mereka.
Menurut kantor pengadaan pertahanan, tes komparatif dalam tujuh bulan berikutnya mengungkapkan bahwa tak ada senapan serbu yang tersedia oleh berbagai produsen senjata yang memenuhi “persyaratan wajib”.
Berdasarkan temuan auditor misalnya, bahwa perusahaan senjata hanya mengajukan senapan dengan kaliber 5,56 milimeter meskipun fakta bahwa beberapa unit tentara telah membutuhkan senapan serbu kaliber 7,62 milimeter yang lebih besar.
Produsen senjata sekarang memiliki waktu hingga Februari 2019 untuk memperbaiki kekurangan produk mereka dan menyerahkan senjata mereka itu untuk pemeriksaan ulang. Akibatnya, jadwal waktu tentara Jerman pada pentahapan senapan serbu baru itu tertunda sekitar 8 bulan dan menambahkan biaya tak terduga sekitar € 750.000 ke dalam proyek.