Militer.or.id – Ketika Kapal Selam Nuklir AS “Dikaramkan” oleh “Black Hole”.
Militer.or.id – Kapal selam India INS Sindhudhvaj (S56) diduga “menenggelamkan” kapal selam bertenaga nuklir, USS City of Corpus Christi (SSN-705) dalam sebuah latihan yang disebut Malabar yang diadakan setiap tahun antara militer India, Jepang dan Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari laman National Interest, kapal selam ditugaskan untuk saling melacak satu sama lainnya di sekitar Teluk Bengala.
“Cara yang terjadi adalah bahwa INS Sindhudhvaj mencatat Efek Hidrofonik (HE) – yang secara sederhana disebut suara bawah laut – dari kapal selam bertenaga nuklir dan mereka pun berhasil secara positif mengidentifikasinya sebelum mengunci SSN-705. Yang tidak terjadi dalam latihan tersebut adalah benar-benar menembaknya”, kata seorang perwira angkatan laut India kepada India Today.
Kapal selam diesel-listrik India kemudian “menenggelamkan” sebuah kapal selam nuklir, USS City of Corpus Christi menggunakan torpedo 533 mm. Jika deskripsi India tentang peristiwa itu benar, itu akan menjadi sebuah titik terang dalam catatan kelam Angkatan Laut New Delhi.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, armada kapal selam India yang terabaikan telah mengalami banyak bencana. Kapal selam telah kandas, terbakar dan bahkan tenggelam karena kombinasi kurangnya investasi, akibat kelalaian dan korupsi. Mungkin insiden terburuk adalah ketika INS Sindhurakshak tenggelam di pelabuhan Mumbai setelah terjadinya serangkaian ledakan torpedo, menewaskan delapan belas pelautnya.
Meski demikian, itu bukan kejutan besar bahwa kapal selam diesel listrik (SSK) kelas Kilo buatan Rusia akan mampu mengalahkan kapal selam serangan nuklir kelas Los Angeles. Sebab kelas Los Angeles adalah desain kuno yang secara perlahan digantikan oleh kapal selam kelas Virginia yang lebih baru dan secara eksponensial lebih tenang dan senyap.
Namun, yang harus dicatat disini adalah bahwa kita tak tahu aturan keterlibatan atau parameter yang disetujui oleh kedua belah pihak. Lebih jauh lagi, harus dicatat ada kemungkinan bahwa itu terlalu dibesar-besarkan.
Tetapi fakta dasarnya adalah bahwa Kilo merupakan kapal selam yang sangat tenang dan sangat mampu karena sistem propulsi diesel-listriknya. Bergerak menggunakan tenaga listrik pada saat terendam, kapal diesel-listrik itu telah digambarkan sebagai “lubang di air” atau “lubang hitam” dan merupakan masalah yang menjengkelkan bagi Angkatan Laut AS.
Angkatan Laut AS mengembangkan berbagai macam cara untuk melawan kapal-kapal semacam itu adalah merupakan prioritas tinggi bagi Washington karena banyak musuh potensial seperti halnya China dan Iran mengoperasikan kapal selam sejenis itu.
Sementara kapal selam diesel-listrik (SSK) umumnya lebih tenang daripada kapal selam nuklir, Angkatan Laut AS lebih memilih kapal bertenaga atom karena jangkauan mereka, kecepatan dan daya tahannya. Misi global Angkatan Laut AS pada dasarnya mengamanatkan sebuah kapal yang dapat beroperasi secara mandiri jauh dari perairan rumah untuk waktu yang lama. Angkatan laut dengan misi yang lebih lokal dapat mengoperasikan kapal selam diesel-listrik jarak pendek.
Sementara itu, berdasarkan laporan media India yang mungkin atau mungkin juga tidak, insiden ini menyoroti akan kebutuhan untuk sepenuhnya menggantikan kelas Los Angeles dengan kapal selam kelas Virginia secepat mungkin.
Kelas Virginia adalah secara garis besar lebih tenang dan menawarkan sensor yang jauh lebih baik serta mampu membawa lebih banyak senjata. Kapal selam baru jauh lebih efektif terhadap ancaman seperti Kilo daripada pendahulu mereka kelas Los Angeles.
Membeli sebanyak mungkin kelas Virginia menjadi sangat penting karena semakin banyak calon musuh yang membeli kapal selam bermesin diesel canggih seperti Kilo atau Amur buatan Rusia yang jauh lebih mampu.