Militer.or.id – Bersama-sama dengan Global Komited, mitra industri pertahanan Malaysia, anggota dari Weststar Group, Thales mengumumkan bahwa proyek Sistem Pertahanan Udara Berbasis Darat, “ForceSHIELD” telah mencapai tonggak terakhirnya dengan Penerimaan Sistem Penuh (FSA) oleh Angkatan Bersenjata Malaysia pada bulan Oktober 2018.
- Proyek sistem Pertahanan Udara Berbasis Darat (GBAD) “ForceSHIELD” untuk Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) mencapai tonggak akhir dengan Penerimaan Sistem Penuh (FSA).
- Kemampuan Short Range Air Defense (SHORAD) generasi berikutnya untuk seluruh matra Angkatan Bersenjata Malaysia sekarang akan memasuki layanan.
Pencapaian tersebut merupakan puncak dari tim tri-partai yang sukses bekerja bersama, termasuk manajemen program, staf operasional dan teknisi dari Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF), Global Komited dan Thales, sejak September 2015 lalu ketika kontrak ForceSHIELD ditandatangani dalam pameran DSEI di London.
Selain membawa teknologi SHORAD generasi berikutnya untuk Malaysia, Thales adalah mitra inti Angkatan Bersenjata Malaysia selama lebih dari 40 tahun, menyediakan dan memelihara radio taktis serta sistem OICS untuk kendaraan tempur kepada Angkatan Darat Malaysia (TDM). Thales juga menyediakan sistem Pengawasan Udara dan ISR canggih untuk Angkatan Udara (TUDM) termasuk Solusi Sistem Manajemen Tempur, Peperangan Elektronika dan Satcom untuk Angkatan Laut (TLDM).
Selaras dengan strategi pertumbuhan untuk meningkatkan kehadiran lokalnya melalui kemitraan strategis dengan pemain lokal, Thales telah berhasil memberikan program offset yang inovatif dan bernilai tinggi bekerjasama dengan lembaga pemerintah yang mencakup Badan Penyimpan Teknologi, Cyber ??Security Malaysia dan Grup Industri Pemerintah Malaysia untuk Teknologi Tinggi (MIGHT).
Thales bangga dengan kerjasama yang kuat dengan Angkatan Bersenjata Malaysia dan Global Komited yang memungkinkan untuk mencapai tonggak sukses yang mendukung keselamatan dan keamanan langit Malaysia.
Melalui proyek ForceSHIELD, Thales menyumbang offset yang signifikan ke Malaysia termasuk pelatihan, simulator taktis beserta investasi dalam membangun masa depan teknologi pertahanan bekerjasama dengan UPNM.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.