Amerika Serikat mengirim dua kapal Angkatan Laut melalui Selat Taiwan dalam operasi ketiga. Pelayaran pada hari Rabu ini akan menambah ketegangan dengan Cina, tetapi kemungkinan akan dilihat di Taiwan yang dikuasai sendiri sebagai tanda dukungan dari pemerintah Presiden AS Donald Trump di tengah meningkatnya gesekan antara Taipei dan Beijing.
“Perjalanan kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Armada Pasifik AS dalam sebuah pernyataan. “Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan.”
Seorang pejabat AS yang tak mau disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kapal-kapal Cina menegaskan “kehadiran” selama pelayaran hari Rabu, tetapi semua interaksi antara kedua angkatan laut “aman dan profesional”.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pasukan pulau itu memantau dua kapal di selat dan itu adalah transit normal melalui perairan internasional.
Tidak ada reaksi langsung dari Cina. Sebelumnya, Beijing melayangkan protes setelah Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan pada 22 Oktober, yang dianggap sebagai penghinaan terhadap kedaulatannya.
Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan, yang diklaim Cina sebagai “provinsi yang memisahkan diri”, tetapi terikat oleh hukum untuk membantu pulau itu mempertahankan diri dan merupakan sumber utama senjata.
Cina telah meningkatkan tekanan untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau itu.
Taiwan hanyalah salah satu dari sejumlah besar flashpoint dalam hubungan AS-Cina, yang juga termasuk perang dagang, sanksi AS, dan postur militer Cina yang semakin kuat di Laut Cina Selatan.
Sumber: Aljazeera
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.