China memuji kinerja Su-35SK, tetapi di sisi lain mereka telah menunjukan tanda-tanda yang jelas bahwa prospek kemungkinan pembelian lanjutan sangat rendah.
Dilansir dari laman BaoDatViet tertanggal 8 Desember 2018 oleh Lancer Defense, Menurut pengumuman terbaru dari Rusia, KnAAPO telah menyelesaikan pengiriman 24 unit jet tempur Su-35SK ke PLAAF di bawah kontrak senilai 2 milyar USD yang ditandatangani pada tahun 2016.
Segera, Angkatan Udara China menerbitkan beberapa gambar tempur Su-35SK dari Brigade ke-6 dalam keadaan kesiapan tempur.
Kelebihan Jet Tempur Su-35 Menurut China
Penilaian awal dari PLAAF terkait keuntungan Su-35 adalah kemampuan manuvernya yang tinggi berkat vektor kontrol mesin AL-41F1S 3-D, yang memiliki daya tahan 6.000 jam terbang (setara dengan mesin jet tempur besutan Barat atau dua kali lipat dari Su-30) dan jangkauan yang luas.
Di satu sisi, China memuji fitur Su-35SK, tetapi di sisi lain mereka telah menjelaskan bahwa prospek pembelian lanjutan sangatlah rendah, seperti yang ditunjukkan oleh identifikasi “triangular iron” dari PLAAF , di masa depan tidak memiliki ruang untuk Su-35SK tetapi hanya mencakup J-20, J-16 dan J-10.
Kelemahan Jet Tempur Su-35 Menurut China
Kelemahan pertama yang dikeluhkan China tentang Su-35 adalah avioniknya, yang cukup normal, dan bahkan “terpinggirkan” ketika ditempatkan di samping varian terbaru J-11 atau J-16.
Industri elektronik China telah membuat langkah besar dalam pengembangan berbagai jenis radar active-phase active-scanning radar (AESA) untuk jet tempur, sedangkan Su-35SK masih menggunakan passive electronically scanned array (PESA) N035 Irbis-E yang merupakan radar generasi lama.
Masalah senjata Su-35SK juga merupakan masalah bagi China ketika sulit untuk mengintegrasikan rudal pertahanan udara domestik untuk Su-35SK yang diiklankan sebagai fitur superior seperti PL-15 R-77.
Selain itu, Su-35SK menggunakan sistem komunikasi Rusia sendiri, yang berbeda dari China, sehingga tidak dapat bekerja bersama secara efektif.
Industri penerbangan China telah mencukupi kebutuhannya sendiri, dari A sampai Z di semua tahap produksi, jadi penggunaan jet tempur yang eksotis akan menyulitkan mereka dalam hal logistik.
Photo: PLAAF Su-35 fighter (dambiev)
Editor: ()
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.