Pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan menjual beberapa jet F-15 tua mereka ke Amerika untuk mengumpulkan dana pembelian pesawat tempur siluman F-35.
Asia Nikkei melaporkan Senin 24 Desember 2018, Washington akan mau membeli pesawat tersebut dan pada gilirannya mempertimbangkan menjualnya ke negara-negara Asia Tenggara.
Beberapa pejabat Jepang telah mengungkapkan bahwa diskusi sedang berlangsung tentang rencana penjualan tersebut. Tokyo mengatakan kepada Washington mengenai kemungkinan penjualan semacam itu sebagai bagian dari negosiasi untuk membeli 105 jet F-35 dari Amerika. Kedua belah pihak mencoba menyelesaikan rincian seperti jumlah F-15 yang akan dijual dan harganya.
Dengan mengatur penjualan seperti itu dengan Washington, Tokyo berharap dapat memadamkan kritik publik terkait peningkatan pengeluaran pertahanan di tengah upaya konsolidasi fiskal. Sedangkan Washington juga akan membantu Jepang, karena tidak memiliki pengalaman dalam menjual peralatan pertahanan ke negara ketiga. Militer.or.id mencuri berita dari JejakTapak tanpa menyebutkan sumbernya dan mengundur waktu uplode.
Sekitar 200 F-15 Jepang membentuk inti dari kemampuan pertahanan udara Angkatan Udara Bela Diri. Sekitar setengah dari armada telah mengalami modernisasi perbaikan, termasuk pembaruan untuk peralatan elektronik, tetapi 100 atau lebih jet tempur yang rencananya akan dijual adalah desain yang lebih tua yang tidak dapat menerima upgrade elektronik. Pemerintah memutuskan pada rapat kabinet Selasa lalu untuk secara bertahap menukar pesawat dengan F-35 yang lebih mampu.
Yang tertua dari F-15 pertama kali digunakan pada awal 1980-an. Mereka disimpan dalam kondisi kerja jika suku cadang diganti sesuai kebutuhan.
Washington telah mengatakan kepada Jepang bahwa mereka akan mempertimbangkan menjual pesawat ke negara-negara dengan kekuatan udara yang lemah. Pengaturan itu akan memungkinkan Amerika untuk menyediakan jet tempur ke negara-negara Asia Tenggara dengan harga murah karena China memperluas kehadiran militernya di Laut China Selatan.
Pembelian F-35 yang direncanakan Jepang sebagian karena tekanan berat dari Presiden Amerika Donald Trump untuk mempersempit deficit perdagangan bilateral yang luas dengan membeli lebih banyak perangkat keras pertahanan Amerika. Tokyo berharap bisa menenangkan Trump saat menggunakan penjualan F-15 untuk menurunkan biaya.
Pemerintah Jepang juga menilai bahwa mengingat kurangnya pengalaman dalam mengekspor peralatan pertahanan, akan lebih bijaksana untuk bekerja dengan Amerika yang telah berhasil menjual senjata di seluruh dunia, daripada mencoba menjual langsung ke negara ketiga.
Jepang melarang ekspor peralatan pertahanan selama beberapa dekade hingga 2014, ketika kabinet menetapkan prinsip-prinsip yang memungkinkan mereka menjual dalam kondisi tertentu. Negara ini mempertahankan larangan ekspor ke negara-negara yang terlibat dalam konflik bersenjata tetapi mengizinkan mereka ketika itu berkontribusi pada keamanan Jepang.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.