02 Agustus 2017
Airbus C-295 TNI AU (photo : Jeff Prananda)
Indonesia Service Hub Perkuat Daya Saing Industri Dirgantara
TANGERANG- Kerjasama Operasional (KSO) bidang pengembangan bisnis, maintenance, repair and overhaul (MRO) pesawat, Indonesia Service Hub, akan menggarap perawatan pesawat militer Airbus.
Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF), Iwan Juniarto, mengatakan, Indonesia Service Hub sekarang sudah ada perjanjian dengan GMF sebagai leader-nya, yaitu yang terdekat dengan Airbus Defence and Space.
“GMF merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam KSO Indonesia Service Hub tersebut”, jelas Iwan, usai penandatanganan perjanjian kerja bersama antara Manajemen GMF dengan Serikat Pekerja GMF (GMF Employee Club) di Hangar 4 GMF, Tangerang, Selasa (1/8/2017).
Menurut Iwan, nantinya kerjasama tersebut akan mengerjakan proyek-proyek perawatan pesawat militer produksi Airbus yang digunakan di dalam negeri. Kerjasama tersebut akan dimulai di Surabaya untuk kolaborasi dengan beberapa perusahaan perawatan pesawat yang tergabung.
Indonesia Service Hub diinisiasi oleh Kementerian BUMN, guna memperkuat daya saing industri dirgantara nasional. Kerjasama ditujukkan untuk menggabungkan kapabilitas dan kapasitas dari masing-masing BUMN dirgantara, sehingga selain akan memperkuat industri dirgantara nasional, meningkatkan efisiensi belanja suku cadang, kerja sama ini pun akan memudahkan pelanggan.
“Ini adalah salah satu bentuk komitmen BUMN terhadap pembangunan bangsa, melalui penguatan daya saing dan kompetensi Indonesia di bidang dirgantara, khususnya maintenance and repair,” ujar Menteri BUMN, Rini Soemarno, beberapa waktu lalu.
Melibatkan 6 BUMN industri dirgantara, yaitu GMF AeroAsia, PT Dirgantara Indonesia, PT Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP), Indopelita, dan Merpati Maintenance Facility (MMF), kerjasama strategis ini diproyeksikan menjadi service hub terdepan di regional, baik dalam hal komersial dan pertahanan.
“Target saya, Indonesia Service Hub tak hanya menjadi penyedia jasa maintenance and service terdepan di Indonesia, tapi juga di Asean dan bahkan Asia. Saya yakin, dengan keunggulan kapabilitas dari masing-masing BUMN yang terlibat dan letak geografis Indonesia, kita bisa menjadi service hub bagi negara-negara di sekitar kita, dan tidak mustahil, kita dapat merebut sebagian pangsa pasar maskapai di Tiongkok,” tutur Rini.
(Cendana)