Militer.or.id – Pergantian Pimpinan Militer China Seiring Modernisasi.
Beijing – Kementerian Pertahanan China mengatakan, Militer China telah mempromosikan seorang Jenderal angkatan darat yang bertempur tahun 1979 di perang perbatasan melawan Vietnam.
Promosi ini merupakan bagian dari pergantian besar sebagai rangkaian dari Kongres Partai Komunis China pada musim gugur tahun ini.
Dalam pernyataan Sabtu 26-8-2017 malam, Militer China mempromosikan Komandan AD, Li Zuocheng, 63, sebagai kepala Departemen Staf Gabungan (PLA) yang baru, menggantikan Fang Fenghui. Belum jelas apakah Li Zuocheng juga masih komandan AD.
Pernyataan itu tidak menyebutkan apa yang terjadi atas Fang Fenghui, yang akan berusia 67 tahun pada tahun depan, yang sepertinya akan pensiun.
Langkah ini terjadi ketika Presiden Xi Jinping membangun program modernisasi Militer yang ambisius, termasuk kapal induk yang membawa pesawat baru dan mengembangkan pesawat tempur siluman, dan mengambil sikap aktif di wilayah Laut China Selatan dan Timur yang dipersengketakan.
Tahun lalu profil Li Zuocheng diberitakan di surat kabar resmi Harian Beijing saat ia bertempur melawan pasukan Vietnam. Li Zuocheng menunjukkan foto-foto berwarna hitam-putih dalam usia 26 tahun, saat dia berada di lubang perlindungan dan menunjuk posisi-posisi di sebuah peta.
Media pemerintah Global Times melaporkan pada Minggu 27-8-2017 bahwa Li Zuocheng menderita cedera dalam perang itu tetapi bertempur dengan gagah berani sehingga diberi gelar “pahlawan perang”.
China menginvasi Vietnam pada 17 Februari 1979, untuk menghukum Hanoi sebab menggulingkan Khmer Merah dukungan Beijing di Kamboja sebulan sebelum perang. Sebelumnya China sudah memberi bantuan kepada Hanoi melawan pasukan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.
Hubungan dengan Vietnam baru-baru ini terganggu sebab perselisihan keduanya di Laut Chia Selatan. Awal bulan ini Fang Fenghui menjadi tuan rumah bagi Ketua Kepala Staf Gabungan AS Joseph Dunford, perwira tinggi militer AS.
Dalam pertemuan Li dengan kepala staf AD Pakistan itu di sela pertemuan tingkat tinggi kontra teerorisme regional, Li memuji hubungan China-Pakistan dan menjanjikan kerja sama lebih dalam, demikian Kemhan China. China dan Pakistan memandang satu sama lain sebagai “teman di segala cuaca” dan menjalin hubungan diplomatik, ekonomi dan keamanan yang erat
China membela Pakistan pekan lalu atas pengorbanannya setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan AS tidak dapat lagi bungkam mengenai “tempat-tempat perlindudngan aman” di Pakistan bagi para militan dan memperingatkannya akan menderita kerugian jika terus “mendukung teroris.” Antara/Reuters 27-8-2017.