Militer.or.id – Jepang Latihan Hadapi Bencana Alam dan Ancaman Rudal.
Tokyo – Jepang mengadakan pelatihan tahunan pada Jumat 1-9-2017 untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana alam, namun pada tahun ini tidak hanya terhadap bahaya gempa dan tsunami, tapi juga terhadap ancaman peluru kendali Korut.
Jepang adalah salah satu negara rawan gempa. Mereka melakukan pelatihan untuk menghadapi bencana alam setiap tahun pada 1 September, bertepatan dengan peringatan Gempa Besar Kanto pada 1923, yang menewaskan sedikit-dikitnya 100.000 orang dan menghancurkan kota Tokyo.
Sejumlah helikopter militer terbang di atas Tokyo ketika pihak berwenang memperagakan penanganan terhadap gempa berkekuatan 7.3 pada skala Richter, yang melanda ibu kota itu.
“Untuk menyelamatkan jiwa, kami memperagakan penanggulangan dalam menghadapi berbagai jenis bencana dan kiat pencegahan bencana, yang seimbang berdasarkan atas swadaya, bantuan masyarakat dan kerja sama,” Perdana Menteri Shinzo Abe setelah mengikuti jalannya pelatihan itu.
Kota di Jepang Utara mengambil kesempatan itu untuk memperingatkan warganya mengenai tindakan yang harus dilakukan, tidak hanya untuk kesiapan dalam menghadapi bencana alam, namun juga ketika peluru kendali Korea Utara mendekat.
Pada Selasa 29-8-2017, Korea Utara menembakkan sebuah peluru kendali balistik yang melintas di Utara Jepang, memicu munculnya peringatan darurat yang membuat jutaan orang tersentak, sebelum akhirnya mendarat di Lautan Pasifik.
Sirene berbunyi lagi pada Jumat, 1-9-2017 di kota-kota seperti Takikawa di Utara pulau utama Hokkaido, sejumlah penduduk berlindung di bawah bangunan, sesuai dengan peringatan pemerintah yang mengarahkan untuk mencari perlindungan di bawah bangunan yang kokoh.
“Peristiwa sebenarnya terjadi sebelum pelatihan. Jadi, pada hari ini, setiap orang ikut sebab merasa membutuhkannya,” kata seorang warga sekitar kota di wilayah Utara kepada seorang penyiar.
Pemerintah mengatakan bahwa ada kemungkinan sekitar 70 persen, bahwa gempa berkekuatan sebesar 7 pada Skala Richter akan mengguncang tepat di bawah Tokyo dalam 30 tahun ke depan.
Pada 11 Maret 2011, pantai Timur laut Jepang dihantam oleh sebuah gempa berkekuatan 9 Skala Richter. Peristiwa itu adalah gempa terkuat di Jepang yang pernah tercatat, dan memicu gelombang tsunami besar.
Sekitar 20.000 orang tewas dan hantaman tsunami memicu kebocoran pada reaktor nuklir, menjadikannya kerusakan akibat nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl, yang terjadi seperempat abad sebelumnya. Antara/Reuters 1-9-2017