Militer.or.id – Pemimpin ISIS Lari dari Pertempuran Deir Az-Zour.
Damaskus – Komandan ISIS di Deir Az-Zour dipercayakan kepada orang asing yang dinilai sukses saat melawan kekuatan militer Suriah, di awal perang. Mungkin dia tidak pernah berpikir, situasi akan berbalik.
Ketika militer Suriah mulai mengepung Deir Az-Zour, pria tersebut meninggalkan posnya dalam pertempuran yang dilancarkan militer Suriah untuk mengakhiri kepungan ISIS terhadap Kota Deir Az-Zour di Suriah Timur, ujar satu sumber militer kepada Xinhua, pada Senin 4-9-2017.
Komandan asing tersebut mundur, dan meninggalkan gerilyawan lokal, di tengah kekacauan pasukan tempur ISIS akibat serangan besar oleh militer Suriah dan tentara sekutunya, kata sumber itu, yang tidak suka disebutkan jati dirinya.
Pasukan Suriah pada Senin 4-9-2017 bergerak maju dari 2 arah untuk menembus pengepungan terhadap pangkalan Brigade 137 di bagian Barat Deir Az-Zour. Segera sesudah pengepungan itu ditembus, pengepungan ISIS terhadap kota tersebut akan berantakan.
Pasukan militer Suriah bergerak maju dari pinggiran Selatan Ar-Raqqah, kemudian melewati Gunung Bishri, yang belum lama ini sudah direbut oleh militer, demikian laporan Xinhua, dipantau Antara, Selasa 5-9-2017 di Jakarta.
Pasukan lain yang melanksanakan serangan bergerak maju dari Kota As-Sukhnah di gurun di pinggir Timur Provinsi Homs. Kelompok pertama sudah berada 3 Km dari pangkalan tersebut, sementara kelompok kedua berada dalam jarak 20 Km.
BREAKING: The Syrian Arab Army broke the siege of Deir ez-Zor and reached 137th Mechanized Brigade-Army Base
Map: https://t.co/49Hh6dZ1GA pic.twitter.com/SjPme8nmqk
— Syrian Civil War Map (@CivilWarMap) September 3, 2017
Kelompok pertama membersihkan bom dan bahan peledak pinggir jalan yang dipasang oleh anggota ISIS, sementara kelompok kedua sudah merebut Kota Kecil Shoulah di antara As-Sukhnah dan Deir Az-Zour secara pasti bergerak ke arah pangkalan tersebut, kata Xinhua. Kedua kelompok itu, katanya, direncanakan akan bertemu di pangkalan tersebut dengan tentara Suriah yang sudah terkepung di garnisun mereka.
Sebanyak 5.000 prajurit Suriah dikepung di pangkalan itu, dan segera sesudah mereka bersatu dengan tentara yang melaksanakan serangan, kemudian mereka akan bergerak ke arah pangkalan udar Deir Az-Zour, yang dikepung juga oleh pasukan tempur ISIS.
Gubernur Provinsi Deir Az-Zour, Mohammad Ibrahim Samra, mengatakan pasukan Suriah diperkirakan mencapai pangkalan itu pada Selasa 5-9-2017 malam untuk menembus pengepungan atas 93.000 warga sipil di kota tersebut. Deir Az-Zour sangat penting buat ISIS sebab kedekatannya dengan Irak dan ladang minyak di wilayah itu.
Buat militer Suriah, menembus pengepungan dan merebut semua bagian Deir Az-Zour yang dikuasai ISIS akan membantu dalam mengamankan perbatasan dengan Irak dan merebut kembali ladang minyak untuk memperbaiki sektor energi, yang mulai goyah, di negara yang dilanda perang.
VIDEO: Russian warplanes bomb #ISIS position as Syrian army pushes forward to Deir ez-Zor https://t.co/5JtaFz2JCV #DeirEzzor pic.twitter.com/QaHExAHvtx
— RT (@RT_com) September 2, 2017
Tetapi Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang didukung AS, juga berencana merebut bagian Timur Deir Az-Zour dari ISIS, sebab AS melihat kepentingan di daerah itu.
SDF juga memerangi gerilyawan ISIS di Kota Ar-Raqqah di Suriah Utara, Ibu Kota de Fakto ISIS. Dan dengan gerak maju tentara Suriah ke arah Deir Az-Zour, SDF, yang dipelopori suku Kurdi, berusaha merebut seluas mungkin wilayah di Ar-Raqqah untuk membuktikan kelompok itu mampu meraih kemenangan melawan ISIS.
Sementara itu, Pemerintah Suriah menyatakan sudah menyiapkan beberapa truk berisi bantuan untuk memasuki kota tersebut segera sesudah pengepungan dibebaskan, sementara warga sipil di dalam Deir Az-Zour sudah dikepung sejak 2015. Pemerintah dan PBB melaksanakan pengiriman bantuan melalui udara, operasi mahal, untuk warga dan tentara di sana.