Militer.or.id – Indonesia Alokasikan Dana untuk Kapal Pemburu Ranjau.
Indonesia telah merevisi alokasi dana untuk mengakuisisi dua kapal pemburu ranjau baru, yakni sebuah varian dari Frankenthal class dari Angkatan Laut Jerman yang telah ditunjuk sebagai unggulan dalam program akuisisi tersebut, ujar Janes.com, 12/9/2017.
Pemerintah Indonesia telah menyetujui dana sebesar USD 204 juta untuk mengganti armada kapal anti-ranjau Pulau Rengat class (tripartit) , ujar sumber industri yang dekat dengan Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) yang telah dikonfirmsi Janes.com.
Dana yang diambil dari program kredit pertahanan luar negeri tersebut sedikit berkurang dari USD 215 juta yang pada awalnya telah disetujui pada tahun 2016.
Kapal pemburu ranjau Frankenthal Class (Tipe 332) dibangun untuk Angkatan Laut Jerman oleh galangan kapal Abeking & Rasmussen dan Lurssenwerft. Kapal ini dibangun antara tahun 1992 dan 1998 dan merupakan bagian dari Skadron 1 milik Angkatan Laut Jerman, yang berpusat di Olpenitz.
Kapal ini dibangun dari baja non-magnetik dan dilengkapi dengan sistem senjata anti-ranjau MWS80-4 yang dikembangkan oleh Atlas Elektronik GmbH.
Sistem ini terdiri dari empat unit utama: DSQS-11M minehunting sonar, TCD Tactical Command and Documentation equipment, NBD precision navigation and tracking control system, dan DDSX-11 active identification sonar.
Menurut Naval-Technology.com, pada bulan Februari 2006, dilaporkan bahwa dua tipe 332 minehunters (FGS Frankenthal dan FGS Weiden) akan dijual ke Uni Emirat Arab. Kapal tersebut ditransfer pada bulan Juni 2006.