Militer.or.id – Jepang Investasikan 359,6 Miliar Yen Untuk F-35.
Jepang ternyata menginvestasikan sedikitnya 359,6 miliar yen untuk pembelian pesawat tempur F-35 sebanyak 42 pesawat.
Empat diantaranya telah masuk ke Jepang, tahap pertama, tetapi masih belum memakai suku cadang buatan Jepang.
“Sisa pesawat akan dibuat di Jepang dengan menggunakan suku cadang buatan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Jepang,” papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (13/9/2017).
Pesawat tempur F35 yang akan dibuat di Jepang dengan kode F35-A sebagai kesepakatan kerjasama antara Jepang dan Amerika Serikat dalam pembuatan pesawat tersebut melibatkan perusahaan MHI.
Awalnya F35 dibuat dan dikembangkan oleh 9 negara dan Jepang baru belakangan bergabung dalam pembuatan pesawat tersebut dengan kode F35-A.
Di tahun kedua pembuatan pesawat tempur F35-A ini suku cadang yang dibuat MHI antara lain mesin pesawat dan radar.
Tidak dipakainya sukucadang dari Jepang pada tahap pertama ini karena keterlambatan pasokan suku cadang Jepang sehingga akhirnya pembuatan tidak menggunakan suku cadang Jepang pada pembuatan F35 terdahulu yang tiba di Toyoyama perfektur Aichi awal Juni 2017.
Namun untuk pasokan selanjutnya dipastikan menggunakan suku cadang buatan Jepang khususnya buatan MHI.
Anggaran dari kementerian pertahanan Jepang berdasarkan kontrak FMS tahun fiskal 2011 adalah 43.1 miliar yen. Lalu meningkat 138 miliar yen tahun 2012 dan kini di tahun 2017 sebesar 359,6 miliar yen.
Estimasi anggaran untuk tahun depan 480.4 miliar yen termasuk transportasi pesawat Osprey yang dikembangkan oleh AS berdasarkan kontrak FMS.
Pasar industri pertahanan Jepang sedikitnya bernilai 1,8 triliun yen dan akan meningkat terus karena pembelian suku cadang dari AS juga semakin meningkat.
“Jepang akan memiliki kemampuan tempur udara yang tinggi dengan kepemilikan F-35 yang meningkat di tengah kondisi keamanan saat ini yang bergoyang. Selain itu juga akan meningkatkan teknologi industri pertahanan dalam negeri pula,” papar Kenji Wakamiya, Wakil menteri pertahanan Jepang.
Tiga perusahaan industri jepang termasuk MHI dan Ishikawa Heavy Industry (IHI) akan ikut serta dalam pembuatan dan pasokan suku cadang pesawat tempur tersebut sehingga mereka menginvestasikan 171,6 miliar yen untuk pembuatan suku cadang tersebut.
Professor Yutaka Sato dari Universitas Takushoku spesialis industri militer Jepang menganggap kontrak FMS harus menguntungkan Jepang pula.
“Jepang harus memiliki keuntungan pula apabila kontrak FMS dengan AS dalam memproduksi dan merakit suku cadang tersebut sehingga kemampuan teknologi industri militer Jepang meningkat pula,” papar sato.
Selain kontrak FMS yang memungkinkan Jepang mendapat ilmu dan informasi, lisensi atas kecanggihan pesawat tempur F-35 ini, juga penting, menurut Sato, untuk selalu mengecek kembali segala sesuatunya setiap saat agar tidak terjadi “kebocoran” kerahasiaan atau pun masalah lain yang mungkin saja bisa terjadi di masa depan dengan kontrak FMS tersebut.
Pesawat tempur F35-A ini juga akan ditempatkan nantinya di Misawa Air Base di perfektur Aomori bagian utara Jepang guna mengamankan bagian utara Jepang.
Photo : Japan’s first Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighter arrived at Luke Air Force Base in Arizona at November 2016. (US DoD)
Sumber : Tribunnews