Militer.or.id – Korea Utara Bangun Kapal Selam Nuklir?.
Pasukan militer Korea Utara diam – diam membangun kapal selam bertenaga nuklir. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un menjadwalkan kapal tersebut dapat beroperasi 3 tahun ke depan atau tahun 2020.
Informasi Korea Utara diam-diam membangun kapal selam nuklir bersumber dari media Jepang, Sekai Nippo, namun belum dapat dikonfirmasi ke pihak Korea Utara oleh Washington Times.
Badan Intelejen Amerika Serikat juga belum dapat dihubungi untuk memberikan tanggapan terkait kapal selama nuklir Korea Utara.
Namun, jika Korea Utara memang membangun kapal selam nuklirnya, maka hal ini mengindikasikan langkah dramatis militer Korea Utara.
Para peneliti memperkirakan kapal bertenaga nuklir akan jauh lebih sulit dideteksi dibandingkan menjalankan pasukan dengan 50 sampai 60 kapal selam bertenaga disel yang berisik.
Menurut Sekai Nippo, pengembangan kapal selam bertenaga nuklir milik Korea Utara akan meningkatkan ancaman terhadap Amerika dan sekutunya.
Adapun 38 North, situs yang menganalisa Korea Utara di Universitas John’s Hopkins, Pyongyang telah melakukan setidaknya enam kali percobaan peluncuran rudal balistik dari kapal selam Pukguksong-1 sejak 2014.
Kapal selam ini dapat digunakan untuk memindahkan rudal Pukguksong-1 ke perairan internasional dengan lebih tenang dan lebih sulit dideteksi. Hal ini membuat Korea Utara dengan mudah menghindari rudal pertahanan Amerika, Jepang dan Korea Selatan.
Pyongyang telah demikian cepat meningkatkan program pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik darat miliknya. Hal ini menimbulkan kemungkinan Korea Utara akan memiliki senjata yang mampu menjangkau Benua Amerika.
Pada Mei lalu, 38 North mengunggah sebuah analisis yang menyatakan bahwa satelit komersial menangkap gambar sebuah percobaan kapal untuk pengembangan program peluncuran rudal balistik dari kapal selam di sebuah galangan kapal Angkatan Laut Korea Utara di Nampo.
Menurut laporan Sekai Nippo, teknisi dari Cina dan Rusia secara diam – diam terlibat dalam pembangunan kapal selam tersebut. Teknisi – teknisi tersebut diduga telah bersembunyi di dermaga sekitar Nampo sejak Januari lalu.
Nampo adalah sebuah kota yang berjarak 30 mil atau sekitar 48,3 km dari Pyongyang. Kota ini merupakan pusat industri elektronik dan produk mesin. Hal ini membuat Nampo menjadi kota yang tepat sebagai tempat pembuatan kapal selam bertenaga nuklir milik Korea Utara.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengharapkan Korea Utara menjadi fokus utama dalam Pertemuan Umum PBB di New Yor dengan kepala negara lainnya Jumat, 22 September 2017.
Trump melalui akun Twitternya mengungkapkan dirinya telah membicarakan Pyongyang dengan Moon Jae-in, Presiden Korea Selatan kemarin, 17 September 2017.
Dalam ungguhan lainnya di akun Twitternya, Trump menyebut Kim Jong-un sebagai Rocket Men dan mengungkit tentang seberapa efektif sanksi internasional dalam menghentikan pasokan energi untuk Korea Utara.
“Presiden Trump dan Presiden Moon berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan pertahanan serta memaksimalkan tekanan ekonomi dan diplomatik pada Korea Utara,” ucap pihak Gedung Putih.
Kim Jong-un tidak akan menghadiri rapat di Mjalelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat Ia akan digantikan Menteri Luar Negeri Korea Utara.
Pemerintah Amerika Serikat meningkatkan kewaspadaan terhadap kegitan Angkatan Laut Pyongyang mengingat laporan bulan lalu menunjukkan kemungkinan Korea Utara melakkan uji coba peluncuran rudal balistik dari kapal selam.
Photo : Kapal Selam Korea Utara (National Interest)
Sumber : Tempo