Militer.or.id – Indonesia Targetkan Pusat Pemasaran Sukhoi di Asia.
Jakarta – Menko Polhukam Wiranto telah melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait rencana pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia.
“Tadi saya juga lapor Presiden soal pembelian pesawat Sukhoi SU-35,” ujar Wiranto usai menghadap Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 22/9/2017, dirilis Antara.
Menurut Wiranto, Indonesia mulai melengkapi alat utama sistem pertahanan / alutsista, walaupun kemungkinan perang itu tipis, tetapi untuk menjaga wilayah kedaulatan perlu penguatan alutsista. termasuk untuk penguatan “bargaining” dalam hal diplomasi internasional.
“Alutsista perlu penguatan, pengalaman waktu kita merebut Irian Barat, itu juga kita perlu kekuatan yang besar untuk ‘bargaining position’ dari soal diplomasi politik,” ujarnya.
Menko Polhukam mengungkapkan Indonesia sekarang berencana membeli 11 pesawat tempur Su-35.
“Itu sudah rencana lama, tetapi kita perketat syaratnya. Kita yang memperketat syaratnya, supaya si penjual tidak seenaknya menjual tanpa ada keuntungan dari kita. Banyak hal yang bisa kita dapatkan,” ujar Wiranto.
Dia mengungkapkan syrat-syarat itu di antaranya 50 persen dari harga pembelian ini dibayar dengan cara imbal beli atau dibayar dengan komoditas asli Indonesia.
“Ada 17 komoditas yang sekarang sedang dibincangkan, kira-kira mana, tapi banyak hal yang kita bisa membayar pakai minyak kelapa sawit, bisa kita pakai kopi, tembakau, juga kemarin muncul lagi bisa dibayar pakai industri militer seperti seragam, jaket yang antipeluru. Itu kita punya,” ujar Menko Polhukam.
Dengan cara pembayaran tersebut, maka akan menghidupkan industri dalam negeri serta memberikan peluang untuk mengekspor barang-barang komoditas Indonesia dengan harga yang wajar.
Wiranto juga mengungkapkan syarat pembelian pesawat Sukhoi SU-35 juga adanya alih teknologi, di mana nanti diberi kesempatan untuk membangun pabrik suku cadang Sukhoi di Indonesia.
“Sehingga kita menjadi pusat pemasaran Sukhoi di wilayah Asia,” kata Wiranto.
Menko Polhukam juga menyebut persyaratan adanya konten lokal dalam pesawat tersebut dan akan terus ditingkatkan kandungannya.
“Jadi itu yang banyak hal lagi yang kita persyaratkan kita membeli dan mereka setuju ternyata. Kan mereka butuh. Saat ini masih dalam proses, mudah-mudahan Desember ini, kita bisa tandatangani untuk menambah armada Sukhoi,” ujar Wiranto.