Militer.or.id – 380 Prajurit Gabungan Indonesia dan Malaysia Latihan Pengendalian Operasi.
Sebanyak 250 Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan 130 Tentara Diraja Malaysia, menggelar latihan gabungan (latgab) di Kota Tarakan.
Panglima Komando Militer VI Mulawarman Sonhadji mengatakan, latihan gabungan yang dilakukan hingga 7 Oktober mendatang ini merupakan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan antara kedua angkatan darat, baik dari Indonesia dan Malaysia. “Program latihan bersama Latma Kekar Malindo-41 AB/2017 ini dilaksanakan setiap tahun, antara angkatan darat Malaysia dan angkatan darat Indonesia,” ungkap Sonhadji.
Dalam latihan gabungan ini, tentara Indonesia dan Malaysia akan diuji dalam kemampuan di bidang pertempuran, serta pengendalian operasi serta serangan musuh.
Adapun persenjataan sendiri, dikatakan Sonhadji, lebih dititikberatkan ke senjata perorangan. “Kita tidak melibatkan alutsista berat, hanya senjata perorangan yang digunakan oleh prajurit,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) VI/Mulawarman Letkol Inf M. Iqbal Zulkarnainmenjelaskan, latihan kerja sama antara tentara Indonesia dan Malaysia ini merupakan kerja sama yang sudah terbina selama 41 tahun. “Sekarang latihannya di sekitar area Juata dan Kompi C. Mungkin tahun berikutnya bisa dialihkan ke Maliau. Itu hasil kesepakatan bersama. Pelaksanaanya dari pagi, siang, hingga malam,” bebernya.
Adapun strategi latihan, seperti serangan permukiman. Jadi akan ada sekolompok orang yang dicurigai di wilayah permukiman lalu dikendalikan. “Dalam pelaksaan latihan ini dipadukan antara latihan Malaysia dan Indonesia. Baik itu cara menolong masyarakat karena itu sudah pasti ada perbedaan yang mencolok,” katanya.
Bahkan taktik, latihan antara tentara Malaysia dan Indonesia dalam latihan ini akan digabung. “Ibaratnya gerak ini bersama-sama, bila misalnya Malaysia sektor kiri, maka Indonesia di sektor kanan. Ada sharing taktik dalam latihan ini,” lanjutnya.
Latihan ini sendiri tidak melibatkan dari unsur masyarakat, yang kesemuanya hanya dari prajurit TNI. “Ada tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanan, dan tahap selanjutnya yaitu serangan ke permukiman,” tuturnya.
Photo : Prajurit Indonesia dan Malaysia Gabungan Latihan Pengendalian Operasi (Prokal)
Sumber : Prokal