Militer.or.id – Kabaranahan Kemhan Tinjau KRI Nagapasa-403.
Surabaya. Militer.or.id. Komandan Satsel Koarmatim Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa mewakili Pangarmatim Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., menyambut kedatangan Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Agus Setiadji, bertempat di Gedung Bramasta Satsel Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 08/11/2017, dirilis Dispen Koarmatim.
Dalam kunjungan ini, Kabaranahan Kementerian Pertahanan (Kemhan) meyampaikan apabila ada temuan kerusakan pada KRI Nagapasa-403 segera dilaporkan kepada Kemhan untuk ditindaklanjuti, karena rencananya Presiden RI Joko Widodo akan melaksanakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan dalam rangka membahas kerjasama militer di Jakarta.
KRI Nagapasa – 403 merupakan kapal pertama jenis Kapal selam kelas Cakra dari tiga yang dipesan TNI Angkatan Laut. Kapal selam buatan galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), Okpo, Geoje, Gyeongsang Selatan, Korea Selatan ini, menjadi kapal selam Type 209/1400 pertama untuk Angkatan Laut Indonesia. KRI Nagapasa juga merupakan kapal selam yang di ekspor pertama oleh Korea Selatan.
Kapal selam KRI Nagapasa dibangun di bawah kontrak senilai US$ 1,1 miliar yang ditandatangani antara DSME dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia pada tahun 2011.
Dua kapal selam pertama dibangun di Korea Selatan sementara kapal terakhir akan dibangun oleh perusahaan pembuat kapal PT PAL di Indonesia, di bawah program alih teknologi.
Harapan Dansatsel Koarmatim agar ke depan dalam menambah kekuatan kapal selam, pemerintah mempertimbangkan negara-negara yang akan menjalin kerja sama dengan TNI Angkatan Laut.
Sebelum melaksanakan peninjauan Kolonel Iwa Kartiwa memberikan cinderamata kepada Mayjen TNI Agus Setiadji.
Selanjutnya dalam peninjauan di KRI Nagapasa-403 dari haluan sampai ke ruang mesin kapal selam tersebut, Komandan KRI Nagapasa-403 Letkol Laut (P) Harry Setyawan menjelaskan fungsi peralatan yang ada di kapal dan menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi selama membawa kapal dari Korsel ke Indonesia.