Militer.or.id – AS-Prancis Kerahkan Pasukan Dekati Suriah.
Militer.or.id – Pekan lalu, jaringan TV Al-Manar asal Lebanon telah melaporkan, yang mengutip sumber-sumber di lapangan bahwa Amerika Serikat dan Perancis telah mengirim kendaraan militernya ke provinsi Al-Hasakah di timur laut Suriah, seperti di lansir dari laman Sputnik News. (2/5/2018)
Menurut situs berita Orient, Washington dan Paris telah mengirim lebih banyak kolom militer di dekat Sungai Sajour, sebelah barat laut kota Manbij. Di saat yang sama, milisi Kurdi dilaporkan mulai mendirikan pos-pos pemeriksaan baik di dalam dan juga di luar Manbij, dan sejumlah sumber mengatakan mereka sedang siaga.
Sementara itu, sumber-sumber lokal di kota al-Bab mengklaim bahwa pasukan AS dan Prancis telah dikerahkan ke daerah antara posisi Kurdi dan wilayah yang dikuasai oleh pasukan Euphrates Shield yang didukung oleh Turki.
Awal pekan ini, Fars News Agency melaporkan, mengutip sumber-sumber lokal bahwa konvoi militer yangterdiri dari 10 unit Humvee, 3 unit truk yang membawa rudal jarak pendek dan 2 unit kendaraan dilengkapi dengan radar dan sistem komunikasi canggih telah berangkat dari Pangkalan militer AS di kota Kobani menuju Manbij.
Berita terbaru yang dihimpun dengan sejumlah laporan tentang dugaan pembentukan pangkalan militer baru di Al-Hasakah, serta di timur Deir ez-Zor bulan lalu, dan konvoi militer, konon Prancis bermaksud mendukung milisi Kurdi.
Merupakan sebuah langkah yang akan “membuktikan” klaim oleh pejabat senior Kurdi bahwa Presiden Emmanuel Macron telah berjanji akan mengirim lebih banyak pasukan ke wilayah tersebut untuk “memediasi” antara Kurdi dan Ankara.
Penundaan pengiriman kolom militer terjadi lebih dari sebulan setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjanji bahwa pasukan Amerika yang ada disana akan segera meninggalkan Suriah dan membiarkan orang lain mengurusnya sebagai gantinya.
Pernyataan itu bertentangan dengan komentar sebelumnya yang dibuat oleh pejabat tinggi di Pentagon dan Departemen Luar Negeri, mengklaim bahwa pasukan AS akan mempertahankan kehadirannya di Suriah.