Militer.or.id – Proyek Pesawat Patroli Korsel dan Radar Pesawat KF-X.
Militer.or.id – Tiga perusahaan kedirgantaraan asing – Boeing, Saab dan Airbus – diperkirakan akan mengajukan tawaran yang menguntungkan untuk proyek pesawat patroli maritim Korea Selatan, dirilis Koreatimes.co.kr, 15/5/2018.
Pada bulan Februari, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) mengumumkan rencananya untuk menandatangani kesepakatan dengan produsen pesawat luar negeri untuk memperkenalkan pesawat patroli maritim generasi mendatang pada tahun 2020.
Proyek ini bernilai 1,9 triliun won ($ 1,76 miliar). Boeing telah mengajukan P-8A Poseidon sebagai model kandidat untuk proyek tersebut, sementara Saab dari Swedia bersaing dengan pesawat patroli marinim jarak laut Swordfish.
Airbus Defense and Space (DS) juga menyatakan kinginannya untuk bergabung dengan proses penawaran, dengan menawarkan Pesawat Patroli Maritim C295 (MPA), pesawat multi-peran yang berasal dari pesawat angkut militer C295.
“Jika pemerintah mengadopsi proses tender terbuka untuk proyek itu, kami bersedia bersaing dengan produsen pesawat lain,” kata seorang juru bicara Airbus.
Perusahaan juga berencana untuk mempromosikan pesawat patroli baru dengan mengadakan konferensi pers di Seoul.
Awalnya, DAPA mempertimbangkan memperkenalkan P-8A di bawah program Penjualan Militer Asing dengan departemen pertahanan AS. Tetapi unit akuisisi pertahanan Korea Selatan membuka kemungkinan untuk memiliki penawaran yang kompetitif untuk proyek tersebut.
DAPA berencana mengadakan pertemuan bulan ini untuk memutuskan bentuk kontrak untuk proyek tersebut.
Angkatan Laut Republik Korea saat ini menggunakan pesawat patroli P-3. Namun dalam pertemuan akuisisi pertahanan pada bulan Februari, kementerian pertahanan dan DAPA memutuskan untuk mengadopsi pesawat pengintai baru yang menawarkan durasi penerbangan yang lebih panjang dan muatan senjata yang lebih berat.
Boeing’s P-8A dapat terbang dengan kecepatan maksimum 907 kilometer per jam. Pesawat ini berasal dari pesawat jet Boeing 737.
Untuk bersaing dengan Boeing, Saab mempertimbangkan untuk mentransfer teknologi radar berteknologi tinggi untuk proyek pengembangan jet tempur Korea KF-X.