Militer.or.id – Rusia Lengkapi Su-57 dengan Sistem Syaraf.
Militer.or.id – Yayasan Penelitian Lanjutan atau Advanced Research Foundation (DRF) Rusia memperkenalkan “sistem saraf teknologi ruang angkasa” pertama kalinya untuk melengkapi jet tempur siluman Su-57 dan nantinya itu akan dapat dipergunakan pada berbagai jenis pesawat udara.
“DRF adalah yang pertama menunjukkan pengembangan sistem saraf untuk pesawat masa depan, sebuah desain sistem kendali pesawat berdasarkan prinsip-prinsip fungsi pada sistem saraf organisme hidup”, kata perwakilan DRF seperti dilansir dari laman Bao Dat Viet.
Model ini diimplementasikan secara visual ketika itu berubah bentuk, semua pengaruh eksternal ditampilkan di layar, memungkinkan untuk mengevaluasi titik-titik cacat secara alami.
“Sistem saraf” semacam itu untuk pesawat sipil dan juga militer akan memungkinkan operator terestrial dapat secara maksimal melihat kondisi teknis dari pesawat mereka. Mempertahankan mesin dan peralatan yang ada dalam keadaan sebenarnya daripada pemeriksaan terjadwal yang harganya mahal.
Selain dilengkapi dengan sistem saraf, Rusia juga telah berhasil menguji sistem siluman “ePilot” untuk jet tempur siluman Su-57, teknologi ini yang dikenal sebagai kecerdasan buatan yang dirancang untuk jet tempur generasi kelima.
Perwakilan dari Grup Sukhoi, Dmitry Gribov, mengatakan bahwa selama uji coba, ePilot diberikan kendali parsial dari pesawat, yang memungkinkan pilot untuk mengurangi operasi kontrol dan lebih fokus pada misi tempur.
Sebelum uji coba ini, Sukhoi meningkatkan teknologi ePilot pada T-50 PAK FA dengan sistem pesawat baru yang dikenal sebagai “Military Aerospace Integration System” atau IMA BK untuk mengganti sistem lama.
Dilengkapi dengan IMA BK, sistem ini akan membantu pilot mengenali dan menangani situasi pertempuran dengan lebih baik. Menurut Sukhoi, IMA BK akan melakukan tugas mengendalikan status pesawat, pilot, radar penerbangan dan komunikasi militer selama pengujian.
Menurut Dmitry Gribov, selama uji tempur, IMA BK akan membantu pilot mengenali target, mendeteksi tingkat bahaya dan memilih senjata yang sesuai untuk menyerang. Tidak hanya itu, ePilot juga bereksperimen dengan situasi penerbangan yang tidak terkendali untuk meluncurkan dan mengoptimalkan sistem di dalamnya.
“Sistem baru ini akan meningkatkan efisiensi pesawat hingga 10 kali lipat, meningkatkan keandalan dan keamanan hingga 4 kali lipat”, kata Dmitry Gribov. Ini adalah sistem kecerdasan buatan yang disebutkan Rusia.