Militer.or.id – Insiden F-35B Berujung Grounded, Israel Kena Imbasnya – Militer.or.id.
Militer.or.id – Armada global jet tempur siluman F-35 dilandaskan (grounded) di hari Kamis, 11 Oktober 2018, termasuk F-35I Israel, akibat kecelakaan pesawat tempur termahal pertama yang ada dalam sejarah, seperti dilansir dari laman Times of Israel.
F-35B Korps Marinir AS benar-benar hancur dalam kecelakaan itu, selama pelatihan yang dilaksanakan di South Carolina pada tanggal 28 September. Pilot berhasil terlontar dengan aman.
Menurut Joe DellaVedova, juru bicara untuk program F-35 di Departemen Pertahanan AS, Amerika Serikat dan mitra internasionalnya, termasuk Inggris dan Israel, sementara ini harus menghentikan operasional penerbangan F-35 untuk inspeksi tabung bahan bakar di dalam mesin pada seluruh armada F-35.
An investigation into the F-35B crash in South Carolina revealed the cause of the crash to be a technical malfunction in the engine’s fuel tube. The Israeli Air Force halted all F-35I flights until all aircraft are tested.
— Israel Defense Forces (@IDFSpokesperson) October 11, 2018
Militer Israel tidak segera mengkonfirmasi bahwa armada dari 12 jet tempur F-35 telah dilandaskan.
“Tindakan untuk melakukan pemeriksaan tersebut didorong berdasarkan data awal dari penyelidikan berkelanjutan atas F-35B yang jatuh disekitar Beaufort, Carolina Selatan”, kata DellaVedova dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan bahwa tabung bahan bakar yang menjadi “tersangka” dan penyebab insiden jatuhnya F-35B Korps Marinir AS akan dilepas dan diganti. Apabila nanti tabung dalam kondisi bagus, pesawat-pesawat itu akan dikembalikan ke status operasional.
Inspeksi diharapkan akan selesai dalam waktu 24 – 48 jam berikutnya.
Diluncurkan pada awal 1990-an, program F-35 dianggap sebagai sistem senjata paling mahal dalam sejarah AS, dengan perkiraan biaya sekitar $ 400 miliar dan tujuan untuk memproduksi 2.500 pesawat terbang di tahun-tahun mendatang.
Israel mulai menerima pejuang siluman generasi kelima F-35 dari Amerika Serikat pada bulan Desember 2016. Pesawat itu dinyatakan beroperasi sekitar setahun kemudian.
Pada awal tahun 2018, Kepala Staf Angkatan Udara mengungkapkan bahwa Israel telah menggunakan jet tempur itu secara operasional, yang IDF katakan membuatnya militer pertama melakukannya operasi tempur.
Israel, untuk saat ini, telah setuju untuk membeli total hingga 50 unit jet tempur F-35I, yang dijadwalkan akan dikirimkan secara bertahap hingga tahun 2024.
F-35I ini telah dipuji sebagai “pengubah-permainan” alias “game-changer” oleh militer Israel, tidak hanya atas kemampuan ofensif dan stealth, tetapi karena kemampuannya untuk menghubungkan sistemnya dengan pesawat lain dan bisa membentuk jaringan berbagi informasi.
Para pengkritik bagaimanapun, menyebut bahwa harga diatas $ 100 juta per unit untuk F-35 adalah terlalu mahal. Namun, Lockheed Martin, mengatakan bahwa biaya tersebut akan turun bila lebih banyak negara membeli F-35.
Militer Israel dilaporkan telah memutuskan untuk meningkatkan penggunaan pesawat tempur F-35I sehubungan dengan keputusan Rusia untuk melengkapi pasukan Suriah dengan sistem pertahanan udara S-300 yang kuat bulan lalu.