Militer.or.id – Saab Tentang Pembelian Wedgetail Oleh Inggris – Militer.or.id.
Militer.or.id – Produsen pesaing untuk pesawat peringatan dini dan kontrol / pesawat manajemen tempur telah meningkatkan upaya mereka untuk menghentikan akuisisi non-tender atas sistem E-7 Wedgetail dari Boeing/Northrop Grumman oleh Inggris, seperti dilansir dari laman Flight Global.
Dalam sebuah surat kepada Ketua Komite Pertahanan parlemen Julian Lewis pada 15 Oktober, Andrew Walton, Kepala Saab Inggris, menguraikan solusi yang diusulkan perusahaan untuk mengganti armada Northrop E-3D Sentry milik Angkatan Udara Inggris.
Ini akan melibatkan integrasi radar AESA Saab Erieye dan peralatan sistem misi pada pesawat tanker/transport Airbus A330 Voyager. Meraka juga akan memperkenalkan peralatan perang elektronik yang dikembangkan Saab, memberikan tingkat bertahan hidup yang tak tertandingi dalam skenario yang paling menantang.
Mengacu pada beberapa ribu jam yang dihabiskan dengan Airbus untuk memahami dan menganalisis pekerjaan yang diperlukan, Walton mengatakan: “Bukti kami telah menunjukkan bahwa Airbus A330 mewakili risiko terkecil dari setiap platform dimana kami telah mengintegrasikan Erieye”.
Sehingga akan mengurangi biaya program dengan menghilangkan kebutuhan dalam mendapatkan pesawat baru untuk menggantikan armada enam pesawat E-3D Sentry yang tangguh, ia menambahkan: “A330 memiliki kekuatan dan jangkauan yang cukup untuk dapat melakukan fungsi E-3D disamping pula sebagai transportasi dan mengisi bahan bakar”.
Studi yang dilakukan Saab menunjukkan bahwa pesawat pertama dapat dimodifikasi dalam waktu kurang dari tiga tahun di fasilitas Getafe Airbus Defense & Space dekat Madrid, dengan pesawat berikutnya membutuhkan masing-masing sembilan bulan untuk pekerjaan modifikasi yang dilakukan di Inggris.
“Dengan harapan bahwa kompetisi akan berlangsung, kami telah menyelenggarakan sejumlah kunjungan ke fasilitas kami di Gothenburg, dimana para pejabat telah diberi penjelasan tentang kemampuan Erieye”, ungkap Walton.
Menyusul permintaan dari Departemen Pertahanan, perusahaan juga menawarkan untuk memberikan data-data rahasia kepada Organisasi Perlengkapan dan Dukungan Pertahanan serta Komando Udara RAF, namun keduanya menolak untuk menerima kiriman tersebut.
“Tanpa melakukan pemeriksaan data rahasia, tidak mungkin untuk memahami dan menilai kinerja sensor dan sistem misi”, jelas Walton.
Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson pada awal Oktober menegaskan bahwa Inggris dalam diskusi awal dengan Boeing terkait dengan pembelian potensial E-7, ini menggambarkan sistem berbasis pesawat 737 sebagai pemain yang menonjol dalam mengejar pesawat pengintai medan perang yang baru.
Saab telah menunjukkan kinerja yang terbukti dari desain radar dan juga menjamin ketersediaan 98,5 persen dari Erieye. Saat ini sensor Erieye telah dioperasikan oleh delapan negara, pada platform Embraer EMB-145, Saab 340 dan Saab 2000.
Sementara itu, perusahaan Israel Aerospace Industries juga turut mendorong untuk dilaksanakannya tender di Inggris. Dengan mempromosikan produk AEW (CAEW) dari anak perusahaan Elta Systems yang berbasis pada Gulfstream G550. Ini sudah beroperasi dengan Angkatan Udara Israel dan Singapura dan pengiriman juga telah dimulai untuk Angkatan Udara Italia.
“Dengan lebih dari 10 tahun pengalaman operasional, CAEW ini menawarkan tingkat keandalan tertinggi, dengan biaya akuisisi dan operasional yang lebih rendah daripada jet komersial”, klaim IAI, sambil menjelaskan sistemnya dapat dioperasikan dengan komunikasi, data link dan IFF standar NATO.
“Elta berada dalam posisi yang baik untuk memberikan solusi AEW & C yang sesuai dengan NATO, yang sudah ada diluar negeri”, katanya. “Elta berencana untuk bekerja dengan integrator dan pemasok lokal untuk memastikan keberhasilan program dan mempersingkat jadwal pengiriman. Transfer teknologi untuk industri Inggris akan menghasilkan peluang dan lapangan kerja untuk pasar Inggris”.
Sentry E-3D Angkatan Udara Inggris berbasis Boeing 707 saat ini telah berusia antara 27 hingga 29 tahun.