Militer.or.id – India Bayar Uang Muka Rafale Sebesar 4 Miliar Dollar.
Militer.or.id – Partai oposisi utama India telah menuduh pemerintah India korupsi, mengklaim bahwa harga setiap jet tempur Rafale di bawah kesepakatan saat ini telah naik secara signifikan tanpa alasan yang tepat dibandingkan dengan kesepakatan sebelumnya selama masa jabatan mereka, seperti dilansir dari laman Sputnik.
Di tengah tuduhan korupsi dalam kesepakatan Rafale senilai $ 8,7 miliar, pemerintah India telah melakukan pembayaran sebagian uang muka sekitar $ 4 miliar ke Prancis untuk 36 jet tempur yang akan dilantik oleh Angkatan Udara India mulai September 2019.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada Sputnik bahwa pemerintah India tak akan terpengaruh oleh kemarahan pihak oposisi dan melakukan pembayaran dengan syarat yang telah disepakati dengan Prancis.
Kami telah melakukan pembayaran pada pihak Prancis lebih dari $ 4 miliar sebagai bagian dari syarat dan ketentuan yang disepakati pada saat penandatanganan kontrak. “Jet Rafale pertama diharapkan tiba pada September mendatang”, kata seorang pejabat pemerintah kepada Sputnik pada hari Selasa.
Sementara itu, Rahul Gandhi, Presiden partai oposisi utama India, Kongres Nasional India pada hari Selasa mengatakan bahwa kasus kesepakatan jet Rafale adalah kasus terbuka dan tertutup.
“Pada hari ketika penyelidikan dimulai perihal jet Rafale, hanya masalah waktu bahwa PM (Modi) akan masuk penjara. Tidak kurang”, kata Rahul.
Tokoh oposisi itu juga mengatakan bahwa kemungkinan besar penyelidikan akan dimulai di Prancis terhadap kesepakatan itu karena mantan Presiden Prancis Francois Hollande telah memicu pertikaian besar bulan lalu ketika dia mengatakan bahwa pemerintah Prancis tidak memiliki suara dalam memilih mitra komersial India untuk pengiriman offset sesuai pada kesepakatan itu.
Rahul Gandhi juga telah mempertanyakan kunjungan menteri pertahanan India Nirmala Sitharaman, awal bulan ini, ke fasilitas produksi dari pabrikan Dassault Aviation Prancis di mana jet Rafale akan dipasok ke India sedang diproduksi. Rahul Gandhi menuduh bahwa dia mengunjungi Prancis dalam upaya untuk menutupi kesalahan dalam kesepakatan itu.
Pekan lalu, pemerintah India mengajukan rincian proses pengambilan keputusan untuk pembelian Rafale di hadapan Mahkamah Agung India pada 10 Oktober ketika mendengar petisi.