Perusahaan elektronik pertahanan milik negara Indonesia, PT Len, telah meluncurkan radar pengawasan udara solid state yang dikembangkan secara lokal.
Dilansir dari laman Janes (8/ 11), Pengujian awal sistem ini diselesaikan pada 31 Oktober dan peralatan tersebut dipamerkan kepada publik untuk pertama kalinya pada pameran Indo Defence 2018 di Jakarta, ungkap perwakilan perusahaan.
“Selama tes awal, yang dilakukan di dekat kantor kami di Bandung, kami menjalankannya di sebagian kecil dari kapasitas daya dan kami berhasil mendeteksi kontak udara pada jarak hingga 15 km,” kata perwakilan PT Len.
“Jika sistem berjalan pada kapasitas daya penuh, maka akan memiliki jangkauan sekitar 200 km,” katanya, menambahkan bahwa uji coba penuh daya dijadwalkan akan dilakukan pada unit evaluasi lain yang telah dikerahkan di Pulau Nipa, sebuah pulau kecil yang terletak di dekat perbatasan maritim dengan Singapura.
Radar pengawasan udara PT Len beroperasi pada S-band, dan features a rotating cosecant squared pattern antenna yang dapat beroperasi pada 6, 10, 12, atau 20 putaran per menit (rpm).
Sistem ini menggabungkan sistem identifikasi teman-atau-musuh (identification friend-or-foe/ IFF) yang dapat menginterogasi kontak dalam Mode 1 hingga 4 untuk pesawat militer, dan Mode A dan C untuk pesawat sipil.
Pelacakan target dicapai dengan sinyal monopulse dan an inbuilt pulse compression feature improves the system’s low probability of interception (LPI) functions. Radar menggabungkan a constant false alarm rate (CFAR), dan algoritma moving target indicator (MTI) untuk membantu dalam akurasi deteksi target.
Photo: PT Len’s air surveillance radar operates on the S-band (IHS Markit)
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.