Larut malam pada 3 Februari 2009, awak kapal selam nuklir Triomphant Prancis tersentak ketika membentur keras sebuah objek ketika berlayar di bawah laut Atlantik Timur. Kapal selam sepanjang 138 meter itu pun segera kembali ke pangkalan secepatnya.
Pada tanggal 6 Februari Kementerian Prancis Pertahanan melaporkan bahwa kapal selam mengalami tabrakan dengan “obyek tenggelam.” Pada hari itu juga Triomphant kembali ke basisnya di Ile Longue, Brest dikawal oleh fregat. Mereka belum tahu objek apa yang ditabrak.
Misteri mulai terungkap ketika kapal selam Kelas Vigilant Inggris HMS Vanguard, juga mengalami tabrakan pada malam itu. Vanguard yang merupakan kapal pertama dari Kelas Vigilant memiliki panjang 150 meter dengan bobot 16.900 ton saat terendam.
Akhirnya kedua Angkatan Laut melakukan pencocokan data dan pada 16 Februari mereka secara resmi mengumumkan bahwa kedua kapal selam itu bertabrakan dalam kecepatan rendah saat terendah. Untungnya tidak ada korban di kedua belah pihak meski perbaikan kapal selam diperkirakan menghabiskan setiaknya 50 juta pound.
Ketika Vanguard kembali ke basisnya di Faslane, Skotlandia, kapal selam itu rusak parah di bagian kompartemen rudal dan sisi kanan.
“Kapal selam Prancis telah menabrak dari depan HMS Vanguard dan menyerempet ke sisi perahu,” klaim William McNeilly, seorang whistleblower yang bertugas di program kapal selam nuklir Inggris. “Bottle groups High Pressured Air (HPA) menggantung dan memukul-mukul tekanan lambung. Mereka harus kembali ke pelabuhan perlahan-lahan, karena jika salah satu dari bottle groups HPA meledak itu akan membuat reaksi berantai dan mengirim kapal selam ke dasar laut. ”
Sementara Prancis menyatakan kerusakan yang dialami Triomphant tidak terlalu parah dan terbatas pada kubah sonar aktif Thales di ujung haluan kanan. Namun, surat kabar local kemudian melaporkan bahwa menara komando dan lambung kanan kapal cacat, menyiratkan terjadi beberapa benturan.
Tentu saja yang sangat mengkhawatirkan adalah bahwa kedua kapal itu dirancang untuk membawa rudal nuklir. Triomphant membawa 16 rudal balistik M45 sementara Vanguard membawa jumlah yang sama dari rudal Trident II, masing-masing membawa 4 dan 6 hulu ledak nuklir.
Hulu ledak memang dirancang tidak rentan terhadap benturan keras, tetapi kehilangan senjata ini di dasar laut akan menjadi bencana besar bagi mereka.
Untungnya lagi tabrakan tidak merusak reactor nuklir mereka yang bisa memunculkan radiasi besar terhadap kru dan lingkungan sekitar tabrakan.
NEXT: SANGAT DEKAT, KENAPA TIDAK BISA MENDETEKSI?
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.