Sebuah F / A-18F Super Hornet Angkatan Laut Amerika yang beroperasi dari kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76) jatuh di Laut Filipina Senin 12 November 2018. Kedua kru selamat, tetapi kecelakaan ini menambah catatan buruk Hornet dalam dua tahun terakhir.
Boeing F / A-18F Super Hornet adalah pesawat tempur yang sukses. Jet dua kursi dan bermesin ganda yang dikembangkan dari F / A-18 Hornet yang pertama diterbangkan oleh McDonnell Douglas pada tahun 1978.
Pesawat F / A-18F Super Hornet saat ini melayani dengan Angkatan Laut Amerika dan militer Australia. Varian F / A-18F Super Hornet jauh lebih canggih dari F / A-18 asli dengan badan pesawat 25% lebih besar, sayap yang lebih besar dan mesin yang ditingkatkan. Pesawat ini menjadi andalan Angkatan Laut Amerika untuk melakukan serangan darat ke sejumlah medan perang.
Kecelakaan yang terjadi Senin lalu menjadi kecelakaan kedua pesawat dari USS Ronald Reagan dalam waktu kurang dari sebulan. Pada 19 Oktober 2018, helikopter Angkatan Laut Amerika MH-60 berusaha mendarat darurat di atas USS Ronald Reagan dan jatuh, melukai 12 awak.
The Aviationist melaporkan Senin 12 November 2018, kejadian ini juga merupakan kecelakaan mematikan kedua, yang melibatkan Super Hornet pada 2018. Pada 14 Maret 2018 Super Hornet yang berbasis di Naval Air Station Oceana, Virginia jatuh satu mil timur landasan di Boca Chica Field, Naval Air Station Key West. Kedua kru tewas dalam kecelakaan itu.
Sebelumnya, F / A-18E satu kursi yang ditugaskan ke USS Nimitz (CVN 68) gagal melakukan pendaratan dararuat di Bandara Internasional Bahrain pada 12 Agustus 2017. Pilot selamat dengan melontarkan diri.
Pada 21 April 2017, F / A-18E juga jatuh saat akan mendarat di USS Carl Vinson (CVN 70) di laut Celebes, antara Indonesia dan Filipina.
Tahun sebelumnya, dua jet F / A-18F dari NAS Oceana bertabrakan dan jatuh 25 mil E dari Oregon Inlet, Nags Head, NC pada 26 Mei 2016.
Data itu bisa saja berubah karena pada awal Oktober, wartawan Kyle Mizokami dari Popular Mechanics melaporkan bahwa Angkatan Laut Amerika telah membuat perubahan di portal web Portal Manajemen Keamanan Angkatan Lautnya yang sebelumnya mempublikasikan statistik kecelakaan penerbangan Angkatan Laut Amerika.
Statistik kecelakaan untuk pesawat Angkatan Laut Amerika tidak lagi tersedia untuk orang tanpa izin militer. Perubahan ini secara efektif menghalangi wartawan dari mempublikasikan statistik tentang kecelakaan penerbangan kumulatif di Angkatan Laut Amerika.
“Data itu masih ada, tetapi warga sipil, termasuk wartawan, dilarang melihatnya. Angkatan Laut telah menempatkan data di belakang dinding digital di mana hanya pemegang Common Access Card (CAC) bisa mengakses. CAC hanya untuk petugas militer aktif, cadangan, kontraktor pemerintah, dan pegawai sipil Kementerian Pertahanan,” tulis Mizokami.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.