Militer.or.id – Politisi papan atas Swedia menegaskan kembali kecaman Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg atas gagasan pembentukan pasukan real Uni Eropa dan menekankan pentingnya kerjasama trans-Atlantik dengan AS, dirilis Sputniknews.com, Selasa 20-11-2018.
Sambil memuji kerjasama pertahanan yang lebih dekat, Menteri Pertahanan Swedia Peter Hultqvist menyatakan keberatan tentang gagasan tentara reguler EU yang dipromosikan oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Perancis Emmanuel Macron sebagai tanggapan terhadap ‘ancaman Rusia’ yang dirasakan.
“Kami tidak memiliki rencana untuk mendukung [gagasan tentara UE] dari sisi pihak Swedia. Kami melihat Uni Eropa sebagai kerjasama antara negara-negara bangsa dan bukan federasi, dan kami juga melanjutkan dari gagasan kebebasan militer dalam masalah pertahanan. Sudut pandang kami pada masalah ini sangat jelas, “kata Peter Hultqvist, seperti dikutip oleh surat kabar harian Svenska Dagbladet.
Hultqvist menekankan bahwa Swedia melihat pertahanan, semata-mata sebagai masalah nasional dan ‘bukan bagian dari misi Uni Eropa’. Ide itu juga mendapat celaan dari rekan partainya dan caretaker Perdana Menteri Stefan Löfven.
“Ada nilai tambah di Uni Eropa yang harus kita urus, tetapi itu bukan tentara gabungan,” kata Löfven seperti dikutip oleh surat kabar Dagens Nyheter. “Kita harus dapat membela diri dan bertanggung jawab atas pertahanan Uni Eropa. Tetapi kita juga harus bertindak demi keamanan bersama dengan bekerja untuk mengurangi ketegangan dan risiko konflik,” lanjut pemimpin Sosial Demokrat itu.
Löfven, yang bertanggung jawab atas Swedia sejak 2014, menekankan bahwa Uni Eropa adalah ‘proyek perdamaian’ dan menekankan pentingnya memiliki hubungan ‘terbaik’ dengan AS sebagai ‘hubungan lintas-Atlantik’ UE. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengecam gagasan tentara UE sebagai ‘duplikasi’.
“Pesan saya adalah baik bagi Uni Eropa untuk berbuat lebih banyak di sisi pertahanan, selama itu dalam kebutuhan NATO. NATO tetap menjadi dasar keamanan Eropa. Uni Eropa tidak dapat menggantikan NATO, semua berkurang setelah Brexit, yang mana 80 persen pembelanjaan pertahanan NATO berasal dari negara-negara non-UE, “kata Stoltenberg seperti dikutip oleh Svenska Dagbladet.
Stoltenberg juga menekankan bahwa NATO memiliki banyak mekanisme kerjasama dan menyebutnya “aliansi pertahanan paling sukses dalam sejarah”.
Sebelumnya, gagasan Emmanuel Macron tentang Eropa yang mampu mempertahankan dirinya ‘secara independen dari AS’ memicu intermezzo diplomatik dengan Presiden AS Donald Trump, yang mengaitkan saran Macron dengan ‘peringkat persetujuan yang sangat rendah’.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.