Militer Korea Selatan percaya bahwa “senjata taktis ultramodern yang baru dikembangkan” Korea Utara dan sukses diujicobakan pada minggu lalu adalah jenis baru rudal jarak pendek, sumber pemerintah lokal secara eksklusif mengatakan kepada JoongAng Ilbo pada Senin.
Sumber yang namanya tidak mau disebutkan itu mengatakan bahwa penilaian awal dan analisis lebih lanjut sedang dilakukan. Pihak berwenang setempat berpikir bahwa rudal tersebut mirip dengan Javelin – sistem pertahanan udara berpemandu buatan buatan Inggris – atau Spike – rudal Israel yang dipandu, yang keduanya digunakan oleh militer Korea Selatan.
Jumat lalu, media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong-un mengawasi uji senjata taktis ultramodern yang baru dikembangkan di sebuah lembaga pertahanan. Ini pertama kalinya dalam setahun terakhir, pemimpin secara resmi mengawasi eksperimen senjata.
Saat pembicaraan denuklirisasi antara Amerika Serikat terhenti, para analis percaya bahwa Pyongyang mengirim peringatan ke Washington bahwa kesabarannya telah berkurang. Tetapi tidak ada rincian lebih lanjut tentang senjata yang dikatakan oleh media Korea Utara, juga tidak menyebutkan tanggal yang tepat dari tes tersebut.
Versi bahasa Inggris dari sebuah laporan di Korean Central News Agency mengatakan bahwa tes itu dilakukan dengan sukses di Akademi Ilmu Pertahanan Nasional dan Kim “sangat bersemangat” telah melihat “pekerjaan hebat” oleh para ilmuwan pertahanan dan pekerja amunisi. Kim mengatakan bahwa pengembangan senjata itu diarahkan “selangkah demi selangkah” oleh ayahnya, mantan pemimpin Kim Jong-il, yang meninggal pada Desember 2011.
Beberapa pejabat militer setempat percaya bahwa Korea Utara mungkin mencoba menjual senjata itu ke negara-negara asing, karena sanksi internasional telah merusak ekonominya.
Sumber: koreajoongangdaily
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.