Puslitbang Strahan menyelenggarakan seminar litbang pemanfaatan rencana pembangunan infrastruktur jalur rel kereta api di wilayah perbatasan RI-PNG dan RI Timor Leste dalam rangka mendukung pertahanan negara, yang dilaksanakan di Rupatama Lantai V Gedung Ir. H. Djuanda Kantor Balitbang Kemhan Jl. Jati No.1 Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Dilansir dari laman Kemhan (21/ 11), Kabalitbang Kemhan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan mengatakan, bahwa Papua dan Nusa Tenggara Timur adalah dua pulau yang berbatasan dengan negara lain sehingga memiliki arti yang penting baik secara ekonomi, geopolitik dan pertahanan keamanan. Masalah utama yang menonjol adalah masalah kesejahteraan yang belum sepenuhnya dapat dirasakan masyarakat di wilayah tersebut. Hal ini disebabkan karena masih minimnya sarana infrastruktur dasar, seperti: jalan, pendidikan, kesehatan, air bersih, telekomunikasi, dan penerangan.
Kemudian beliau menambahkan, salah satu rencana pemerintah untuk respon kondisi ini adalah membangun jalur rel kereta api dengan tujuan untuk membuka sentra-sentra ekonomi dan membuka daerah-daerah yang masih tertinggal atau terisolir dengan harapan akan mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Rencana pembangunan jalur rel kereta api selain berfungsi untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan juga dapat dimanfaatkan untuk pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer maupun non militer, yaitu digunakan sebagai sarana untuk :
-
Pergeseran alutsista ke perbatasan
-
Pergeseran pasukan induk ke pasukan yang berada di perbatasan
-
Sarana pendistribusian logistik untuk pasukan TNI serta
-
Sarana untuk meningkatkan efek deterent
Editor: ()
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.