Menjelang penutupan Zhuhai Airshow 2018 sebulan lalu, China memamerkan dua pesawat tempur siluman J-20 yang terbang dengan kantung kompartemen rudal yang terbuka.
Tampak berjajar 4 rudal udara ke udara jarak jauh PL-15 didalam kantung kargo persenjataannya. Selain itu J-20 juga menggotong dua rudal udara ke udara jarak dekat PL-10 disisi luar badannya.
Rudal PL-15 sepanjang 5,7 meter dengan sayap mungilnya diklaim mampu merontokkan target pesawat besar seperti pesawat tanker dan AWACS . Situs berita China bahkan mengklaim rudal PL-15 mampu mengatasi pesawat tempur stealth F-22 milik AS.
Berdesain lebih pendek 10 cm dan sayap lebih kecil daripada standarnya, sepertinya rudal PL-15 ini merupakan varian khusus agar muat dalam weapon bay J-20.
Menggunakan sistem pengendus seeker active radar yang lebih canggih dan motor roket ganda, menjadikan rudal stealth PL-15 mampu mengunci pesawat musuh dengan lebih baik dan memiliki jangkauan hingga 300 km.
Sedangkan rudal jarak pendek PL-10 selain mampu merontokkan pesawat tempur, juga diklaim mampu menghadang serangan rudal musuh yang menyerang J-20.
Dilengkapi dengan sistem penjejak Multi-Element Imaging Infrared Seeker dan kemampuan anti-jamming, rudal generasi 5 ini memiliki kemampuan manuver yang sulit diduga pesawat musuh karena menggunakan roket motor dengan daya dorong vectoring
Kombinasi rudal PL-15 dan rudal PL-10 membuat pesawat tempur J-20 berani bersaing dengan pesawat tempur generasi 5 milik AS maupun Rusia. Bahkan menurut ahli militer China Song Zongping, J-20 akan “terlibat dengan pesawat tempur saingan di masa depan yang berani memprovokasi China di udara.”
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.