Rusia akan mengerahkan S-400 di semenanjung Crimea, setelah insiden penyitaan kapal perang Ukraina di Selat Kerch, Crimea yang berujung pada darurat militer Ukraina.
Dilansir dari laman Tempo (28/ 11), pengerahan S-400 terjadi setelah Ukraina memberlakukan darurat militer selama 30 hari di beberapa bagian negara menyusul penyitaan tiga kapal perang Ukraina oleh Rusia di lepas pantai Crimea pada Minggu 25 November.
Kantor berita RIA mengatakan sistem S-400 akan beroperasi pada akhir tahun ini.
Sementara Sputniknews melaporkan aktivitas pesawat pengintai asing dan pesawat tanpa awak meningkat di dekat perbatasan Rusia, terutama di wilayah Crimea dan Krasnodar.
Boeing P-8 Poseidon, sebuah pesawat militer yang dikembangkan untuk Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan penerbangan pengintaian di Selat Kerch dan Krimea pada 27 November, berdasarkan pemantauan situs PlaneRadar.
Pesawat dengan nomor ekor 168848 adalah bagian dari VP-26 Tridents dan merupakan skuadron pesawat AL AS. Pesawat mendekati garis pantai semenanjung pada jarak 31 kilometer.
Poseidon adalah pesawat patroli anti-kapal selam yang dirancang untuk mendeteksi dan menghancurkan kapal selam musuh di area patroli, pengintaian, partisipasi dalam operasi anti-kapal dan misi penyelamatan.
Insiden terjadi hanya beberapa hari setelah tiga kapal Ukraina melintasi perbatasan maritim Rusia. Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) melaporkan bahwa kapal-kapal perang Ukraina berlayar menuju Selat Kerch, sebuah pintu masuk ke Laut Azov, yang kemudian disita oleh Rusia.
Editor: ()
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.