F-16A/B Venezuela (foto : Wikipedia)
Venezuela dan Amerika Serikat sebelumnya memiliki hubungan yang sangat dekat. Memiliki pendapatan besar dari penjualan minyak, membuat AS sangat tertarik menjadi negara sahabat Venezuela. Pada tahun 1982, Venezuela menandatangani kesepakatan pembelian lima belas pesawat tempur F-16A dan enam F-16B dari AS.
Ternyata pesawat tempur F-16 akan melakukan duel udara beberapa tahun kemudian namun setelah itu akan menjadi pesawat tak berguna.
Ancaman terhadap pemerintah Venezuela tidak datang dari negara luar, tapi justru dari dalam. Pada tahun 1992, Gerakan Revolusioner Bolivarian berusaha menggulingkan pemerintah Carlos Andres-Perez, yang selamat dari dua upaya kudeta hanya dalam waktu satu tahun. Kedua kudeta dipimpin Hugo Chavez, yang pendukungnya marah karena utang luar negeri dan pengeluaran negara yang tak terkendali.
Angkatan bersenjata Venezuela, di bawah komando Letnan Kolonel Hugo Chavez, meluncurkan dua upaya kudeta pada tahun 1992. Kudeta kedua, yang berlangsung pada bulan November tahun 1992, melibatkan para pemimpin dari Angkatan Udara dan Angkatan Laut untuk mengambil alih komando sementara Chavez masih berada di penjara akibat kegagalan kudeta pertama. Chavez belajar dari kesalahan upaya sebelumnya dan merebut pangkalan udara utama – tetapi tidak semua pilot mendukungnya.
Gerilyawan Chavez menggunakan pesawat serang OV-10 Bronco untuk mendukung operasi pemberontak, tetapi pilot yang setia kepada pemerintah Carlos Andres-Perez sudah berada di udara dengan menerbangkan F-16.
F-16 pemerintah mengincar pesawat Bronco sebelum menginjak rem kecepatan dan menembakkan meriam 20mm. Semburan amunisi mengirimkan OV-10 jatuh terbakar ke tanah.
VIDEO – 25 years ago, during the Venezuela military coup on Nov. 27, 1992, F-16 pilot, Lt. Beltran Vielma shot down an OV-10 Bronco with his M61A1 canon pic.twitter.com/CysYZ7OdCn
— Arnaud Delalande (@Arn_Del) November 30, 2017
Meskipun kedua kudeta gagal, Chavez akhirnya menjadi presiden, tetapi melalui cara yang sah pada tahun 1998. Dia memenangkan pemilihan presiden Venezuela dengan 56 persen suara. Setelah pemilihannya, hubungan Venezuela dengan Amerika Serikat memburuk dan negara tidak lagi dapat mempertahankan armada F-16 karena embargo senjata yang dijatuhkan oleh pemerintahan George W. Bush.
Sekarang, Angkatan Udara Venezuela bergantung pada pesawat tempur multirole Sukhoi Su-30 buatan Rusia. Meski masih memiliki setidaknya 19 unit F-16, tetapi minim kemampuan tempur karena kesulitan perawatan F-16 yang semakin menua.
sumber: We are The Mighty
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.