Su-22 (foto : Common wikipedia)
Ketinggalan jaman, berat, unik namun berwibawa, mungkin adalah deskripsi yang tepat untuk menggambarkan sosok pesawat serang darat Su-22.
Saat ini Su-22 mungkin tidaklah sekeren seperti era 1980 – 90 an. Kurangnya radar modern, sistem pertahanan diri yang ketinggalan jaman, dan hanya menggotong persenjataan yang ringan membuatnya bukan menjadi pesawat tempur serang garis depan.
Namun untuk melakukan bantuan tembakan jarak dekat (close air support), Su-22 masih mampu melakukan serangan udara yang efektif terhadap target-target di darat.
Su-22 juga pesawat tempur yang masih bisa menembakkan persenjataan seperti KH-25 atau KH-29, rudal udara-ke permukaan ringan model lawas, yang membuatnya menjadi sangat unik.
Kemampuan rendah untuk bertahan hidup tidak berarti Su-22 sama sekali tidak berguna dalam peperangan modern. Dengan berbagai upgrade dan modernisasi, Su-22 masih sanggup bersaing dan bisa berkolaborasi dengan pesawat tempur modern.
Sanggup melesat hingga Mach 1.4 hingga 1.8 dengan radius tempur hingga 1150 km. Dilengkapi meriam ganda kaliber 30 mm dan dilengkapi rudal udara ke udara jarak dekat R-73 Archer.
Su-22 dilengkapi 8 cantelan untuk menggotong beragam bom lepas FAB100 – FAB250, rudal udara-permukaan Kh-25, Kh-29 dan pod tabung roket hingga total beban 4 ton.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.