Militer.or.id – Limbah Cangkang Telur Bahan Tambal Gigi.
Bogor – Mahasiswa Institut Pertanian Bogor melaksanakan penelitian untuk mendapatkan bahan alternatif hidroksiapatit sebagai bahan untuk tambal gigi.
“Limbah cangkang telur bebek itu mengandung kalsium, berupa kalsium karbonat sekitar 94 persen,” ujar Sumaya Yulia Putri, Mahasiswa IPB, dalam kegiatan Tim Pimnas IPB temu media, 19-8-2017 di Bogor, Jawa Barat.
Inovasi limbah cangkang telur bebek menjadi bahan tambal gigi adalah salah satu dari 31 karya tim minggu Kreatifitas Mahasiswa (PKM) IPB yang akan berlaga di Pekan Ilmiah Mahasiswa (Pimnas) ke XXX pada akhir Agustus 2017 mendatang di Makassar, Sulawesi Selatan.
Sumaya bersama 2 rekan mahasiswanya, yakni Angga Saputra, Annisa Tsalsabila, dan Nuhalim terdorong melaksanakan penelitian tersebut karena Hidroksiapatit adalah material yang bagus untuk implan tulang dan gigi.
“Sebab, kandungan terbesar dari gigi itu adalah hidrosiapatit,” ujar Sumaya Yulia Putri kepada Antara.
Menurutnya, selama ini diketahui harga Hidroksiapatit sangat mahal, hal ini yang mendorong timnya melaksanakan penelitian mencari formula untuk membuat hidroksiapatit untuk tambal gigi.
Sumaya Yulia Putri, mengatakan, cangkang telur banyak ditemukan di masyarakat, tapi penggunaannya masih sedikit. Hasil penelitian menunjukkan, cangkang telur bebek sebagai sumber kalsium.
Secara teknis, pengolahan cangkang telur bebek menjadi bahan tambal gigi dilaksanakan sesudah mendapatkan hidroksiapatit lalu ditambahkan resin.
“Ini yang dijadikan bahan untuk tambal gigi,” ucap Sumaya Yulia Putri.
Sumaya Yulia Putri, menambahkan, untuk mendapatkan hidroksiapatit dengan mengambil kalsium dari cangkang telur bebek, kemudian dicampurkan dengan fosfat. Inovasi ini meloloskan tim Sumaya masuk dalam Pimnas ke XXX/2017.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Yonny Koesmaryono, mengatakan IPB menjadi salah satu perguruan tinggi yang paling banyak meloloskan Tim PKM nya.
“IPB masuk 3 besar bersama UGM dan Brawijaya yang terbanyak meloloskan tim PKM,” ujar Prof Yonny Koesmaryono.
Menurut Prof Yonny Koesmaryono, keberhasilan tersebut adalah prestasi yang tidak lepas dari upaya dan kerja keras yang dilaksanakan segenap kelurga besar IPB. Mulai dari mahasiswa, dosen pembimbing, dosen, pembina, departemen dan fakultas yang disokong penuh oleh IPB.
“Tahun ini PKM IPB meloloskan 195 tim yang mendapatkan dana hibah Dikti dan mendapatkan bimbingan dan pembinaan secara intensif,” ujar Prof Yonny Koesmaryono.
Lebih lanjut, Prof Yonny Koesmaryono, mengatakan sebanyak 31 kelompok PKM IPB dinyatakan lolos melaju ke Pimnas 2017 yang akan dilaksanakan pada 23 s.d 28 Agustus 2017 mendatang di Universitas Muslim Indonesia, Makassar .
“Kesempatan ini harus diperjuangkan dan harapannya tim PKM IPB dapat berprestasi dan mengharumkan IPB di kancah Pimnas tahun 2017 dan mendapatkan juara umum,” ungkap Prof Yonny Koesmaryono dalam Diskusi “IPB Menuju Pimnas 2017” beberapa waktu lalu bertempat di Auditorium Common Class Rooms (CCR), Kampus IPB Dramaga Bogor.
Direktur Kemahasiswaan IPB, Sugeng Santoso menjelaskan, pada PKM tahun 2017 ini IPB mengirimkan sebanyak 1.384 proposal. Dari jumlah tersebut, 159 proposal berhasil mendapatkan dana hibah pelaksanaan program dari DIKTI. Selanjutnya sesudah melalui seleksi dan monitoring serta evaluasi, sebanyak 31 tim PKM IPB dinyatakan layak untuk beradu di Pimnas 2017.
Sugeng Santoso menjelaskan, sebaran Tim Pimnas IPB yang berhasil lolos ke Pimnas 2017 terdiri atas satu tim PKM Teknologi (PKM T), satu tim PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKM PSH), 7 tim PKM Penelitian Eksakta (PKM PE), 10 tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM M), 7 tim PKM Karsa Cipta (PKM KC), 3 tim PKM Kewirausahaan (PKM K).
“Ditambah 2 tim PKM Gagasan Tertulis (PKM GT). Jadi totalnya menjadi 31 PKM yang lolos ke Pimnas 2017,” ungkap Direktur Kemahasiswaan IPB, Sugeng Santoso.