Militer.or.id – The Needs of Surface Combatant (Part 1).
Analisa
Indonesia
Adalah negeri kepulauan yang dilem oleh lautan.
Selain lautan di sebelah dalam, Indonesia juga punya hak untuk wilayah laut yang disebut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif atau disebut singkatannya dalam bahasa Inggris sebagai ZEE.
ZEE biasanya diukur jaraknya 200 mil laut (200 nautical mile) dari pantai.
Jika dikonversi ke ukuran kilometer maka 200 nm = 200 x 1,85 = 370 km.
Untuk mengawasi wilayah ZEE baik wilayah permukaan maupun udara diperlukan radar.
Radar ? Mana radarnya ?
Bukan yang itu radarnya. Itu sih foto Ailee….xixixi
Radar-radar tersebut biasanya ditempatkan di pulau-pulau dan jangkauan radar itu bisa mencapai jarak 350 – 450 km dari pantai.
Radar yang mencapai jarak jangkauan endus 450 km dari pantai sebenarnya sudah mumpuni, namun ternyata masih dirasa kurang.
Nah, bagaimana dengan pengawasan dini untuk jarak lebih dari 450 km dari pantai dan bisa bertindak cepat untuk mengatasi penyusup yang masuk ?
Untuk itu kita perlu radar lagi di laut yang ditempatkan di atas pulau-pulau terapung.
Pulau terapung ?
Pulau terapung yang saya maksudkan adalah KRI sebab KRI bisa sampai ke batas ZEE 370 km dari pantai.
Kapal-kapal dengan jangkauan radar 250 km ataupun 450 km sangat dibutuhkan bagi RI sebab akan menambah pengawasan atas wilayah sejauh 370 + 250 = 620 km atau 370 + 450 = 820 km dari pantai.
Jika keliling nusantara termasuk ZEE adalah 10.171 km, berapa banyak radar terapung yang dibutuhkan RI ?
10.171 km kita bulatkan ke ratusan kilometer terdekat yaitu 10.200 km.
Dari 10.200 km itu harus dikurangi batas daratan yaitu 3.300 km sehingga panjang batas ZEE tinggal :
10.200 – 3.300 = 6.900 km
Sekarang untuk mengawasi yang 6.900 km itu ada beberapa opsi.
Opsi pertama :
Jika satu KRI berada di batas terluar ZEE dan jika jangkauan radarnya masing-masing 450 km maka :
Radar berputar 360 derajat, jadi bisa ke luar ZEE 450 km, bisa ke depan kapal 450 km dan bisa ke belakang kapal 450 km, samping kiri 450 km, samping kanan 450 km.
Muka + Belakang = Kanan + Kiri = 450 + 450 = 900
6900 / 900 = 7,67 dibulatkan 8 KRI.
8 unit operasional + 8 unit siaga + 8 unit perawatan + (0,25 x 8 = 2 unit) cadangan = 26 KRI.
Opsi Kedua :
Jika satu KRI berada di batas terluar ZEE dan jika jangkauan radarnya masing-masing 250 km maka :
Radar berputar 360 derajat, jadi bisa ke luar ZEE 250 km, bisa ke depan kapal 250 km dan bisa ke belakang kapal 250 km, samping kiri 250 km, samping kanan 250 km.
Muka + Belakang = Kanan + Kiri = 250 + 250 = 500
6900 / 500 = 13,8 dibulatkan 14 KRI.
14 unit operasional + 14 unit siaga + 14 unit perawatan + (0,25 x 14 = 3,5 dibulatkan 4 unit) cadangan = 46 KRI.
Opsi Ketiga :
Bagaimana jika dicampur ?
Dicampur ?
Maksudnya ya pakai radar 450 km dan pakai radar 250 km.
Bagaimana caranya ?
Dicampur alias kombinasi.
Tadi yang harus diawasi adalah sepanjang 6900 km sepanjang batas luar ZEE, jadi :
3 unit radar 450 km dan sisanya pakai radar 250 km.
3 x (450 + 450) = 3 x 900 = 2700 km
KRI dengan radar 450 km berjumlah :
3 unit operasional + 3 unit siaga + 3 unit perawatan + ( 3 x 0,25 = 0,75 dibulatkan 1 unit) cadangan
3 + 3 + 3 + 1 = 10 unit KRI dengan radar 450 km.
Eits ini warjager kok malah terus lihatin radarnya Ailee di atas, …
Tuh lihat nih sekarang Ailee jadi malu.
Xixixi
Oke kembali ke topik.
Sisanya :
6.900 – 2.700 = 4.200
4.200 / (250 + 250) = 4200 / 500 = 8,4 dibulatkan 9 KRI.
9 unit operasional + 9 unit siaga + 9 unit perawatan + ( 9 x 0,25 = 2,25 dibulatkan 3 unit) cadangan
9 + 9 + 9 + 3 = 30 KRI dengan radar 250 km.
Jadi dengan kombinasi dibutuhkan 10 + 30 = 40 KRI untuk mengawasi daerah di luar batas ZEE kita.
Namun ternyata ….
BUKAN ITU KEBUTUHAN MINIMAL RI.
Ha ?
Mengapa ?
Oke, I will show you – by Ailee.
Lihatlah gambar ini.
Dari :
https://www.theaustralian.com.au/news/inquirer/navy-submarines-in-a-30bn-race-to-the-future/news-story/799f3bdeeba7d5f04372ec34885172eb
Kita mengerti bahwa Australia ingin membangun 9 (sembilan) unit fregat 6000 – 7000 ton untuk menggantikan 8 unit Anzac class. Namun ada kemungkinan Anzac Class ini tidak benar-benar dipensiunkan.
Jadi ke depan Australia punya fregat : F = 9 + 8 = 17
Selain dipunyai oleh Autralia, Anzac class 2 unit juga dimiliki New Zealand.
Jadi F = 17 + 2 = 19
Dari :
https://www.naval-technology.com/projects/formidable/
Kita tahu bahwa Singapore punya 6 unit fregat Formidable class
F = 19 + 6 = 25
Dan dengar-dengar bakal nambah 2 unit lagi.
F = 25 + 2 = 27
Jadi fregat tetangga bakal ada 27unit.
Dari :
https://www.naval-technology.com/projects/gowind-2500-corvette
Kita memahami bahwa Malaysia akan membangun 6 unit Gowind 2500.
K = 6 korvet
https://en.wikipedia.org/wiki/Kedah-class_offshore_patrol_vessel
Malaysia sudah punya 6 OPV.
OPV saya klasifikasikan juga sebagai korvet.
K = 6 + 6 = 12 Korvet
MMEA OPV, Part…
Malaysia juga akan membangun 3 OPV lagi.
K = 12 + 3 = 15 korvet
https://en.wikipedia.org/wiki/Lekiu-class_frigate
Malaysia juga punya 2 unit light fregat Lekiu class
K = 15 + 2 = 17 korvet
https://en.wikipedia.org/wiki/Independence-class_littoral_mission_vessel
Dari situ kita mengetahui bahwa total 8 unit OPV Indepence class sudah dan akan dibangun oleh Singapore.
K = 17 + 8 = 25 korvet
https://en.wikipedia.org/wiki/Planned_Australian_offshore_combatant_vessel
Australia merencanakan 20 unit Offshore Combatant Surface (OCV) 80 meter.
K = 25 + 20 = 45 korvet
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_active_Royal_New_Zealand_Navy_ships
Dari situ kita mengetahui bahwa New Zealand punya 2 OPV Protector Class dan 4 Inshore Patrol Vessel Protector Class sehingga :
K = 45 + 2 + 4 = 51 korvet
Jadi bakal ada 51 unit korvet tetangga yang berpotensi untuk bersaing dengan korvet kita.
MRSS On The Horizon?
Juga Malaysia akan memesan 1 s/d 4 unit MRSS berkapasitas 5 helikopter dan (mungkin mirip Makassar class = 40 kendaraan)
H = 5 x 4 = 20 helikopter
V = 4 x 40 =160 kendaraan
https://en.wikipedia.org/wiki/Endurance-class_landing_platform_dock
Singapore punya 4 unit Endurance class berkapasitas 18 tank + 20 kendaraan dan 2 helikopter
H = 20 + ( 4 x 2 ) = 20 + 8 = 28 helikopter
V = 160 + ((18+20) x 4) = 160 + (38 x 4) = 160 + 152 = 312 kendaraan
https://en.wikipedia.org/wiki/Canberra-class_landing_helicopter_dock
Australia punya 2 unit canberra class berkapasitas 110 kendaraan dan maksimum 18 helikopter
H = 28 + ( 2 x 18 ) = 28 +36 = 64 helikopter
V = 312 + ( 2 x 110 ) = 312 + 220 = 532 kendaraan
Selain itu, jika Australia jadi mendapatkan 9 unit Iver Huitfeld untuk fregat 6000 – 7000 tonnya, maka akan ada tambahan kapasitas 9 x 2 helikopter = 18 helikopter
H = 64 + 18 = 82 helikopter
Untuk New Zealand, pengangkut helikopter hanya 1 unit yatu HMNZS Canterbury berkapasitas 6 helikopter
H = 82 + 6 = 88 helikopter
Jadi :
Negara-negara sekitar bakal punya :
Kapal-kapal pengangkut berkapasitas total 88 helikopter dan 532 kendaraan.
Kapal sekelas korvet berjumlah 51 unit.
Fregat berjumlah 27 unit.
Dibanding dengan negara-negara sekitar, apa yang sudah kita punya ?
Fregat van Speijk class 6 unit jadi F = 6
Van Speijk class yang mau pensiun sebenarnya saya ingin tetap hitung sebagai fregat sebab Anzac Class punya Australia yang mau pensiun juga masih saya hitung. Namun supaya lebih dramatis, saya anggap 6 unit Van Speijk itu akan pensiun semua, jadi F = 6 – 6 = 0
Light fregat Malahayati class 3 unit jadi K = 3
Light fregat Bung Tomo class 3 unit jadi K = 3 + 3 = 6
Korvet Sigma Diponegoro class 4 unit jadi K = 6 + 4 = 10
Korvet Parchim class 16 unit jadi K = 10 + 16 = 26
Parchim class KRI Pati Unus dipensiun – 1 jadi K = 26 – 1 = 25
Parchim class KRI Memet Sastrawiria terbakar habis dan ditenggelamkan tahun 2008 – 1 jadi K = 25 – 1 = 24
RE Martadinata class 2 unit jadi K = 24 + 2 = 26
Makassar class 4 unit (tidak termasuk KRI Dr. Suharso yang adalah kapal rumah sakit) berkapasitas total H = 3 + 3 + 5 + 5 = 16 helikopter.
Makassar class juga memuat masing-masing 40 kendaraan jadi V = 4 x 40 = 160
LST Bintuni class 3 unit dapat memuat masing-masing 10 MBT dan 2 helikopter
V = 160 + ( 3 x 10 ) = 160 + 90 = 250 kendaraan
H = 16 + ( 3 x 2 ) = 16 + 6 = 22 helikopter
LST Bintuni class sedang dibangun 4 unit tanpa muatan helikopter dan kapasitas tank asumsi sama yaitu 10 MBT
V = 250 + ( 4 x 10 ) = 250 + 40 = 290 kendaraan.
Kapasitas LST lama tidak saya hitung.
Jadi perbandingan antara RI dengan tetangga :
Fregat tetangga 27 unit, 0 unit fregat RI, selisih kekurangannya = 27 – 0 = 27 fregat
Korvet tetangga 51 unit, 26 unit korvet RI, selisih kekurangannya = 51 – 26 = 25 korvet
Kapasitas helikopter diangkut punya tetangga 88 unit, 22 unit punya RI, selisih = 88 – 22 = 66 helikopter.
Kapasitas kapal pengangkut, kendaraan diangkut punya tetangga 532 unit, 290 unit punya RI, selisihnya :
532 – 290 = 242 unit kendaraan.
Bagaimana solusi untuk kekurangan ini ?
Kekurangan 27 fregat.
Sebab Australia berminat untuk fregat 6000 – 7000 ton sebanyak 9 unit seperti Iver Class, maka untuk menyeimbangkan RI pun perlu fregat 6000 – 7000 ton sebanyak 9 unit Iver Class ditambah cadangan 1 unit Iver.
9 + 1 = 10
Sehingga prediksi saya RI bakal mengadakan 10 unit Iver Class di mana 6 unit dibangun di Denmark dan 4 unit dibangun di sini.
27 – 10 = 17
Masih kurang 17 fregat lagi.
Jika ditambah 4 unit Endurance class, jadi :
17 + 4 = 21
Rata-rata fregat tetangga berbobot 3000 ton ke atas. Jadi yang RI perlukan adalah fregat yang berbobot di atas 3000 ton.
Sebab 4 unit Endurance Class adalah kapal multi role yang bisa angkut pasukan juga dan juga ada sisa 17 fregat lainnya maka kita perlu sejenis kapal multi role berbiaya murah, bisa berperan sebagai fregat juga dan bisa angkut pasukan juga sehingga kita pilih untuk menyeimbangkan 21 unit kapal campuran punya tetangga ini dengan 21 unit juga kapal jenis berikut ini :
Jadi RI butuh 21 unit Absalon Class 4500 ton supaya bisa menyeimbangkan dengan 21 unit kapal campuran punya tetangga berbobot 3000an ton.
10 unit Iver Class + 21 unit Absalon Class = 10 + 21 = 31 unit.
Dari tetangga sekitar 27 unit Fregat plus 4 unit Endurance Class = 27 + 4 = 31 kapal perang tetanggabisa diimbangi dengan pengadaan 31 unit Fregat dari Denmark.
Kekurangan Pengangkut 66 Unit Helikopter
Iver Class bisa angkut 2 unit helikopter.
2 x 10 = 20 helikopter
Absalon Class juga bisa angkut 2 unit helikopter
2 x 21 = 42 helikopter
Makassar class ada yang bisa angkut 3 helikopter dan ada juga yang bisa angkut 5 helikopter, jadi supaya bisa angkut 4 helikopter maka perlu :
1 unit LPD kapasitas 5 helikopter
20 + 42 + 5 = 67 helikopter
Kekurangan kapal pengangkut kapasitas 66 helikopter diisi dengan kapal-kapal dengan kapasitas total 67 helikopter.
Kekurangan Pengangkut 242 Unit Kendaraan.
Ingat tadi saya prediksi bakal ada 21 unit Absalon plus 1 unit LPD Makassar class.
Ingat juga bahwa 1 unit LPD Makassar class bisa memuat 40 kendaraan.
1 x 40 = 40
242 – 40 = 202 kendaraan.
Jadi masih kurang 202 kendaraan.
1 unit Absalon class (4500 ton) bisa muat berapa kendaraan ?
https://en.wikipedia.org/wiki/Absalon-class_support_ship
The flex deck can support a containerized hospital or simply transport a number of ISO standard containers or some 55 vehicles, including up to seven MBTs.
1 Absalon Class bisa muat 55 unit kendaraan termasuk 7 unit MBT.
Tadi ada 21 unit Absalon Class, berarti total bisa muat 55 x 21 = 1.155 unit kendaraan termasuk 7 x 21 = 147 unit MBT.
Berarti kendaraan yang akan dimuat justru lebih banyak.
Baik Iver Class maupun Absalon Class adalah produksi Denmark.
Mengapa bukan kapal Rusia yang mau diambil ? Sebab kapal Denmark jauh lebih murah sehingga lebih cenderung ambil kapal Denmark karena dana terbatas dan harus dimanfaatkan seefisien mungkin.
Nah, fregat sudah, pengangkut helikopter sudah, pengangkut kendaraan sudah, yang belum dibahas apa ?
Ya betul, yang belum dibahas adalah RI kekurangan 25 unit korvet supaya kawasan seimbang.
Di https://Militer.or.id/ayo-mari-kita-berhitung-seri-31-gajah/
Di situ ada penghitungan bahwa di MEF 2 ini akan ada pengadaan 1 unit PKR Sigma dan 4 unit light fregat / korvet setara harga dengan Gowind Mesir.
Jadi : 1 + 4 = 5
Apa yang disebut light fregat sebenarnya adalah setara korvet, sehingga jika tadi ada kekurangan 25 unit korvet, jika dikurangi dengan 5 unit ini, kekurangannya akan menjadi :
25 – 5 = 20 korvet
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan 20 unit korvet yang kurang ini ?
Jika OPV bisa disebut juga sebagai korvet, lalu akan dipakai korvet dari jenis manakah ?
Lalu kita lihat juga bocoran yang ini :
Danes Tout $340M Stanflex Frigate For US Navy – But What’s Real Cost?
Fully equipped, an Iver Huitfeldt frigate costs the equivalent of $340 million, Rear Adm. Olsen said. Most of that, about $207 million, goes to weapons, sensors, and other electronics, which drive the cost of modern warships worldwide. The hull, engines, and other mechanical systems (HME) only cost about $133 million.
Itu yang bilang orang Denmark lho.
Untuk Iver : Hull, mesin dan sistem mekanis lainnya hanya seharga kira-kira USD 133 juta.
Iver 6600 ton.
Per Ton = 133.000.000 / 6600 = 20.151 = 0,02 juta = USD 0,02 juta per ton.
Kalau Iver (6600 ton) harga hull, mesin dan sistem mekanis seharga USD 133 juta, berapa biaya untuk bangun sebuah Absalon sebesar 4500 ton dan sebuah korvet sebesar 900 ton ?
Absalon = 4500 ton x 0,02 juta = 90 juta = USD 90 juta prediksi biaya untuk hull, mesin, sistem mekanis.
Korvet = 900 ton x 0,02 juta = 18 juta = USD 18 juta prediksi biaya untuk hull, mesin dan sistem mekanis.
Siapa yang kemarin nawarin USD 400 juta untuk 1 unit hull saja ? Terlalu mahal tuh. Mundur aja deh.
Kebutuhan RI adalah 10 unit Iver, 21 unit Absalon, tambahan 20 unit korvet.
Kebutuhan tadi di luar kebutuhan akan KCR, kapal patroli dll.
Berapa duit dana yang dibutuhkan untuk kapal sebanyak itu ?
Lalu yang itu tadi khan untuk surface combatant, bagaimana dengan yang underwater combatant, para tetangga bakal punya berapa ?
Bagaimana menurut anda ?
Anda kok megangin kepala, pusing ya ?
Xixixixixi
Bersambung …..
Dari : Tukang Ngitung, PhD.