Militer.or.id – Rembuk Nasional Kemaritiman dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan 2017.
Ambon – Rembuk Nasional 2017 yang membahas mengenai Kemaritiman dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan digelar di Aula Rektorat Kampus Universita Pattimura / Unpatti dipimpin Prof. Dominggus Malle, S.Pt,M.Sc ,selaku Ketua lembaga penilitian dan pengabdian Kepada Masyarakat Kampus Unpatti.
Rembuk Nasional dengan tema “Rembuk Nasional 2017 Membangun Untuk Kesejahteraan Rakyat” ini, menghadirkan narasumber dari Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Maluku, Pusat Studi Maritim Universitas Pattimura dan Kodam XVI/Pattimura.
Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo turut hadir dan menjadi pemateri dalam acara yang dibuka dengan sambutan Prof. Dr. M.J. Sapteno, S.H, M.Hum Rektor Unpatti dan Dr. Firdaus Ali, M.Sc.
Prof. Dr. M.J. Sapteno, S.H, M.Hum mengatakan Kemaritiman dan kelautan adalah dua hal yang berbeda tetapi terkait satu sama lain, kemaritiman di atas air sedangkan kelautan dan perikanan di bawah laut.
Rembuk nasional ini membahas kebijakan nasional tentang aspek perikanan dan kelautan yang dibangun dari pinggiran sesuai dengan program Nawacita Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo.
Untuk itu langkah-langkah yang perlu diambil antara lain pengembanganan data mengenai sumber maritim dan kelautan keberlanjutan secara akurat agar mimpi kita untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dan Maluku sebagai lumbung perikanan dapat terwujud.
Sedangkan Dr. Firdaus Ali, M.Sc. dalam pidatonya mengatakan rembuk nasional diharapkan dapat mencari solusi terhadap permasalahn-permasalahan yang berkaitan dengan percepatan pembangunan dalam bidang kemaritiman dan Kelautan yang hasilnya akan dilaporkan ke Pemerintah Pusat.
Meskipun Indonesia termasuk dalam 3 Negara yang dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi hingga 5%, kesulitan menjangkau daerah pinggiran dan konektivitas untuk memindahkan sumber daya alam dari satu tempat ke tempat yang lain masih menjadi kendala.
Pangdam XVI/Pattimura dalam paparannya menjelaskan bahwa Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menguasai samudera atau perairan laut yang luas, sebab laut mempunyai potensi, peran, dan fungsi strategis bagi kepentingan negara, negara Indonesia adalah negara kepulauan di mana laut menjadi pengikat dan pemersatunya sehingga laut mempunyai kepentingan strategis.
Kehidupan ekonomi Indonesia sebagian berasal dari sumber daya maritim dan hasil perdagangan melalui laut meski sekarang ini Indonesia berada di tengah pusat gravitasi ekonomi dan politik dunia sebagai titik tumpu 2 samudera.
Lebih lanjut Mayjen TNI Doni Monardo menjelaskan terdapat 5 pilar poros visi kemaritiman Pemerintah Indonesia yaitu membangun kembali budaya maritim, menjaga dan mengelola kembali sumber daya alam, pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim, kemampuan diplomasi maritim untuk kepentingan nasional dan memperkuat pertahanan maritim.
Tugas pokok TNI khususnya Kodam XVI/Pattimura sendiri dalam UU No. 34 Th 2004 adalah OMSP melalui 14 tugas diantarannya membantu tugas pemerintahan di daerah (pasal 7 ayat 2b point 9) selaras dengan Nawacita Presiden RI yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik. Salah satunya yaitu dengan Program Emas Biru dan Emas Hijau.
Kadis Kelautan Perikanan Prov. Maluku Dr. Ir. Romelus Far Far, M.Si, dalam paparannya menjelaskan terdapat banyak lokasi yang menjadi lumbung Ikan nasional di wilayah Maluku dan databasenya telah ada di Unpatti.
Untuk itu Pemda seharusnya dapat menentukan sentral perikanan terpadu dalam usaha penanggulangan kemiskinan gugus kepulauan. Anggaran program yang ada di pusat seharusnya diberikan kepada daerah tidak hanya tersimpan dipusat saja.
Dosen Unpatti Dr. Ir. Marcus Tukan, MT dalam paparannya menjelaskan, demi memastikan pembangunan maritim dimulai dari pinggiran dan menyikapi kendalanya yaitu koniktifitas untuk memindahkan sumber daya Alam dari satu tempat ke tempat yang lain perlu adanya efisiensi transportasi wilayah kepulauan memalui permodelan infrastruktur transportasi berbasis ekonomi kepulauan.
Pembangunan infrastruktur transportasi diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Indonesia secara srategis. Dr. Gino Valentino Ilimmon perwakilan dari Pusat Studi Maritim Unpatti dalam paparannya menjelaskan untuk memajukan kemaritiman perlu adanya data Base yang akurat dengan scientifick Base.
Masih banyak organisme di laut Maluku yang perlu dikaji lebih dalam lagi memalui pendidikan training studi kelautan guna mengetahui potensi-potensi dan memaksilmalkan pemanfaatannya. (Pendam Pattimura).