Militer.or.id – Jenderal Valery Asapov dan Operasi Sungai Eufrat.
Ini adalah penampilan Letnan Jenderal Valery Asapov, Komandan Angkatan Darat di Distrik Militer Timur Rusia, satu dari empat komando strategis di Angkatan Bersenjata Rusia. Pasukan Letnan Jenderal Valery Asapov bermarkas di Timur Jauh Rusia, di kota Ussuriysk, sekitar 98 km dari Vladivostok.
Letnan Jenderal Valery Asapov tewas di Suriah setelah ditembaki dengan mortir oleh ISIS di dekat kota Deir ez-Zor, ujar Kementerian Pertahanan Rusia dalam pengumuman, 24/9/2017.
Saat kejadian Letjen Asapov berada di sebuah pos komando yang diawaki oleh pasukan Suriah, untuk membantu komandan Suriah dalam pembebasan kota Deir ez-Zor.
Letnan Jenderal Valery Asapov salah satu orang kepercayaan Presiden Vladimir Putin. Karena itu pula Putin memilihnya sebagai salah satu penasihat militer senior Rusia di Suriah.
Lahir pada tahun 1966, anak tertua dari tiga bersaudara, Valery Asapov terdaftar di Angkatan Udara Soviet dan pada tahun 1987 mencapai pangkat letnan. Dia ditugaskan ke Grozny selama kampanye Chechen I. Valery Asapov terluka di kaki dengan mengalami pincang permanen.
Pada awal tahun 2000an, Asapov memimpin komando resimen parasut di pasukan penjaga perdamaian Rusia di Abkhazia sebelum dikirim ke Kepulauan Kuril di Timur Jauh Rusia pada tahun 2006. Pada tahun 2013, Asapov mendapatkan penghargaan Order of Merit for the Fatherland oleh Presiden Vladimir Putin.
Setelah dia tewas di medan perang Suriah, orang semakin penasaran, apa saja yang dilakukan jenderal bintang tiga Rusia ini di Suriah, sebuah negara dengan kekuatan militer super power.
Penampilan Letnan Jenderal Valery Asapov sangat berbeda ketika berada di medan perang, seperti foto screen capture dari ANNA News ini.
Tidak ada seragam militer seperti foto-foto di atas. Dia berbaur dengan pasukan di lapangan, terlihat tidak ingin menonjolkan diri atau mencolok perhatian.
Bahkan dia ikut bekerja menarik tali, untuk mengatur posisi ponton di sungai eufrat, yang akan menyeberangkan kendaraan tempur ke garis depan saat peperangan menyerbu kota Deir Ez Zor yang dikuasai ISIS
Pasukan Suriah dan koalisi berhasil menyeberangkan kendaraan kendaraan lapis baja mereka dengan menyeberangi sungai Eufrat dan mendarat di sisi timur yang berada di dekat Safirah Al-Fawqaniyah, untuk masuk dari samping menusuk pertahanan ISIS di Deir ez Zor. Amunisi, roket dan rudal juga berhasil diseberangkan. Begitu pula dengan logistik lainnya, sehingga pasukan ini mempunyai pijakan baru setelah melakukan manuver flanking lewat sungai eufrat.
Operasi berhasil karena helikopter, pesawat pembom, howitzer maupun meriam pasukan Suriah-Rusia terus membuat sibuk petempur ISIS di garis depan Deir ez Zor.
Petempur ISIS sibuk meladeni pertempuran ataupun mempertahankan benteng terakhir ISIS di Suriah. ISIS memusatkan pasukan utamanya di Deir Ez Zor, dengan menarik sisa pasukan di Mosul Irak dan Raqqah Suriah, yang sudah kocar kacir.
Misi Letnan Jenderal Valery Asapov untuk melintaskan kendaraan kendaraan tempur melewati sungai Euphrates berhasil dan pasukan Suriah serta Rusia berhasil mengepung ISIS di kota Deir ez Zor yang dilanjutkan dengan operasi pembebasan kota.
Letnan Jenderal Valery Asapov tewas, saat mortir ISIS menghantam poskonya di dekat kota Deir ez Zor, ketika membantu militer Suriah untuk membebaskan kota tersebut.