Militer.or.id – Panglima TNI : Keberhasilan Tugas Milik Anak Buah, Kegagalan Tanggung Jawab Komandan.
Jakarta, Militer.or.id – Dalam melaksanakan tugas negara, seorang pemimpin atau komandan harus mempunyai strategi yang matang agar tugas tersebut bisa berhasil dengan baik. Perlu diketahui bahwa keberhasilan tugas dalam setiap operasi adalah milik prajurit atau anak buah, sedangkan kegagalan dalam tugas menjadi tanggung jawab pemimpin atau komandannya.
Hal ini dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Selasa 22 November 2017 bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, sewaktu memimpin upacara serah terima jabatan, yaitu :
- Kabais TNI dari Mayjen TNI Hartomo kepada Mayjen TNI Ilyas Alamsyah.
- Kapuspen TNI dari Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, M.Si. kepada Brigjen TNI M. Sabrar Fadhilah.
- Kapusjaspermildas TNI dari Brigjen TNI Dedi Kusmayadi kepada Kolonel Inf Sapriadi.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa seorang pemimpin itu harus mampu mempengaruhi dan mengajak anak buahnya dalam mencapai keberhasilan tugas pokok. Menurutnya, hal ini bisa terjadi manakala ada kesamaan visi, menyatunya hati dan pikiran di antara pemimpin dengan yang dipimpin.
“Para Perwira Tinggi, hendaknya dapat mempraktekkan dan mewujudkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di lingkungan kerja dan jadilah pemimpin yang disegani sekaligus dicintai,” harap Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI, peristiwa pembebasan sandera warga sipil di Papua beberapa waktu lalu tanpa adanya jatuh korban, telah menunjukkan bahwa peran seorang komandan dalam mengambil langkah-langkah terukur, tegas dan profesional.
“Dengan perencanaan, pengorganisasian yang sangat teliti dan menggunakan psikologi media massa serta gerakan pasukan yang senyap, dalam waktu singkat dapat menyelesaikan tugas dan menyelamatkan para sandera,” tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sangat mengapresisasi dan bangga atas keberhasilan pembebasan sandera di Papua yang dilaksanakan oleh 63 Prajurit TNI.
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pembebasan Sandera di Papua diberikan penghargaan berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi, namun 5 orang perwira yang tergabung dalam Satgas tersebut menyampaikan kepada Kasad bahwa keberhasilan ini adalah milik prajuritnya, kalau kegagalan tanggung jawab perwiranya.
“Saya sangat bangga dan terharu masih ada perwira-perwira yang mempunyai jati diri dan prinsip bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan tugas adalah keberhasilan anak buah, tapi bila gagal adalah tanggung jawabnya sebagai komandan,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa pergantian pejabat di lingkungan TNI memiliki 2 dimensi, yakni dimensi dinamika dan pembinaan. Dari sisi dinamika, adalah kebutuhan dan keharusan guna memelihara momentum, performance dan tingkat kesegaran organisasi dalam mengemban tugas pokok.
Sedangkan dari sisi pembinaan, merupakan bagian dari pembinaan personel dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja sesuai tugas pokok, peran dan fungsi organisasi. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa TNI sebagai sebuah institusi pertahanan negara dituntut untuk melaksanakan arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara.
Panglima TNI menjelaskan turut juga mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki :
- Komitmen.
- Karakter positif.
- Kreatif.
- Kompetitif.
- Komunikatif.
- Kredibel dan militan bila dihadapkan dengan tuntutan tugas.
“Tantangan TNI bukan hanya dalam pengelolaan internal organisasi, tetapi juga harus mampu menyiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi beragam tantangan dan dinamika tugas,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo . (Puspen TNI)