26 November 2016
KRI Ki Hajar Dewantara 364 merupakan kapal korvet latih yang memiliki berat 1,850 ton, dan panjang 96,70 meter, yang dibangun oleh galangan Uljanic SY, Split, Yugoslavia (photo : Kaskus Militer)
Danlanal Bangka Belitung Sambut Satlat Jalayudha Taruna AAL
Jakarta — Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Teguh Gunawan, S.E.,M.M., beserta Prajurit Lanal Bangka Belitung menerima kedatangan KRI Ki Hajar Dewantara-364 yang membawa Satlat Jalayudha Taruna AAL tingkat IV angkatan 62 tahun 2016 ditandai dengan Merflug oleh Prajurit Lanal Bangka Belitung di Pelabuhan Umum, Pangkal Balam, kota Pangkalpinang, Jumat (25/11).
Dalam penyambutan Satlat Jalayudha Taruna AAL tingkat IV angkatan 62 tahun 2016 dihadiri unsur Forkopimda Provinsi Kep.Babel. Dansatgas Satlat Jalayudha 2016 Kolonel Laut (P) Eko Wahyono serta Dan KRI Ki Hajar Dewantara – 364 Kolonel Laut (P) Alan Dahlan mendapat sambutan dari sanggar tari dengan memperagakan Tarian selamat datang di Provinsi Kep.Babel.
Sebanyak 96 Taruna Taruni Cadet AAL selanjutnya akan melaksanakan kunjungan ke Kediaman Plt. Gubernur Bangka Belitung, Kapolda Babel dan Danrem 045/Gaya serta melaksanakan kegiatan promosi bersama tim Lapetal mengajak para remaja yang memiliki potensi di Wilayah Babel untuk bergabung bersama TNI AL.
Disamping kegiatan tersebut para Taruna Taruni AAL akan melaksanakan Kirab kota dengan melakukan pertunjukan Drumband oleh Genderang suling Gita Jala Taruna Cadet AAL keliling Kota Pangkalpinang. (TNI AL)
KRI Ki Hajar Dewantara 364 (photo : wiki)
KRI Ki Hajar Dewantara, Korvet Lawas Legendaris TNI AL
Mungkin tak banyak orang tahu mengenai sepak terjang KRI Ki Hajar Dewantara 364. Kapal perang jenis korvet yang berperan sebagai kapal latih tempur tunggal bagi para perwira TNI AL berusia lebih dari tiga dekade ini telah banyak mengukir prestasi membanggakan bagi bangsa Indonesia.
Dikutip dari Indomiliter, KRI Ki Hajar Dewantara berkode KDA-364 ini pertama kali dibeli oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1980.
Kapal ini dibangun di galangan Uljanic Ship Yard, Yugoslavia. Berbobot penuh 1.850 ton, kapal ini masuk kategori light fregate atau korvet. Sebagai kapal kombatan, KDA-364 dilengkapi persenjataan canggih di zamannya.
Di antaranya meriam Bofors 57 mm MK1 di haluan, dua pucuk kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) Rheinmetall Rh202 kaliber 20 mm di depan anjungan. Sedangkan senjata pamungkasnya terdapat empat buah rudal antikapal MM38 Exocet. Sementara senjata Anti Kapal Selam (AKS) dilengkapi dua peluncur torpedo SUT 21 inchi.
KRI Ki Hajar Dewantara 364 (photo : Indomiliter)
Kapal perang legendaris TNI AL ini juga dilengkapi helikopter, sehingga di bagian buritan terdapat helipad yang mampu didarati helikopter sekelas NBO-105 atau Westland Wasp.
Sayangnya, helikopter di kapal perang ini tidak dibekali fasilitas hangar. Kapal ini juga dilengkapi kabin kamar yang jumlahnya lebih banyak dari kapal pada umumnya. Ia juga dilengkapi ruang kelas bagi para perwira TNI AL.
Sepak terjang paling fenomenal dari KRI Ki Hajar Dewantara 364 ini ialah saat ia berhasil mengitersep kapa feri Lusitania Expresso pada tahun 1992. Saat itu, KRI Ki Hajar Dewantara 364 yang tergabung dalam Satgas Operasi Aru Jaya diperintahkan menghalau kapal feri dari Portugal yang ingin melakukan provokasi di lepas pantai Timor Timur (kini Timor Leste). (Okezone)