Militer.or.id – India Batal Membeli 12 Kapal Penyapu Ranjau Korea Selatan.
Militer.or.id – Negosiasi untuk pengadaan 12 kapal penyapu ranjau (MCMV) India dari galangan kapal Korea Selatan dengan perkiraan biaya sekitar $ 5,1 miliar telah gagal pada tahap akhir, seperti dilansir dari Hindustan Times. (8/1/2018)
MCMV rencananya akan dibangun di Goa Shipyard (GSL) bekerjasama dengan Kangnam Shipyard yang berbasis di Busan. Tapi perundingan tersebut gagal karena masalah harga dan tidak memberikan pilihan kepada India selain mengeluarkan tender baru.
“Kami tidak dapat menemukan solusi terbaik meskipun telah mengupayakan yang terbaik. Kesepakatan khusus dengan Korea ini tidak aktif”, menurut Kepala GSL Shekhar Mital pada hari Senin.
India menghadapi kelangkaan kapal penyapu ranjau karena negara tersebut saat ini hanya tinggal memiliki empat unit saja, setelah penonaktifan INS Karwar dan INS Kakinada.
Kapal-kapal tersebut telah dinonaktifkan di galangan kapal angkatan laut Mumbai pada bulan Mei tahun lalu. Kelangkaannya begitu mengkhawatirkan bahkan seandainya India mampu menandatangani kontrak dengan Korea Selatan, kapal perang khusus pertama baru dapat diluncurkan pada tahun 2021.
Angkatan Laut India telah memulai perburuan 8 (delapan) MCMV pada bulan Juli 2005. Tapi proses seleksi berikutnya, di mana galangan kapal Kangnam Korea terpilih mengalahkan Intermarine Italia, malah terlibat atas tuduhan sejumlah agen dan penyimpangan lainnya. Tender tersebut akhirnya dibatalkan pada 2014.
Kemudian, pada bulan Februari 2015, dewan akuisisi pertahanan, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan India kemudian membersihkan proyek baru senilai $ 4,9 miliar untuk pembangunan 12 MCMV di Goa Shipyard dengan kolaborasi luar negeri.
MCMV 1.000 ton digunakan untuk mendeteksi ranjau dengan sonar definisi tinggi, penyapu akustik dan magnetiknya. Mereka juga menggunakan sistem yang dikendalikan dari jauh seperti kapal selam kecil untuk meledakkan ranjau pada jarak yang aman.
“Keputusan untuk mengeluarkan RFP baru oleh Menteri Pertahanan sejalan dengan banyak kelonggaran yang sesuai dengan kasus akuisisi yang tertunda”, kata Mital.
Kangnam Korea dan Intermarine Italia bisa mengajukan penawaran atas tender terbaru India, menurut keterangan para ahli.