Militer.or.id – AS: Indonesia Tanya Harga untuk Tambahan F-16.
Jakarta, Militer.or.id – Kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis ke Indonesia, datang saat negara kepulauan yang memiliki luas 17.000 pulau, tampak semakin siap untuk menegaskan kedaulatannya di Laut Cina Selatan yang disengketakan.
Indonesia memiliki perbedaan pandangan dengan China mengenai hak penangkapan ikan di sekitar Kepulauan Natuna dan memperluas kehadiran militernya di daerah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan Juli 2017, Indonesia mengganti nama bagian utara dari zona ekonomi eksklusifnya di Laut Cina Selatan menjadi Laut Natuna Utara, sebuah langkah yang dipandang sebagai tindakan perlawanan yang signifikan terhadap ambisi teritorial China di Laut Cina Selatan.
Mattis memahami penamaan Indonesia untuk perairan itu saat dia memuji jangkauan maritim strategis Indonesia dengan menyebut negara ini “sebuah titik tumpu maritim wilayah Indo-Pasifik.”
“Ini penting,” kata Mattis tentang Indonesia.
“Kami dapat membantu menjaga awareness domain maritim di Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara. Ini adalah sesuatu yang kami harapkan bisa dilakukan.”
Amerika Serikat adalah salah satu pemasok senjata utama di Indonesia, baru-baru ini memberikan helikopter Apache Boeing dan 24 jet tempur F-16 Lockheed Martin. Tapi Indonesia juga membeli senjata dari saingan AS, termasuk Rusia.
Pejabat AS mengatakan Indonesia meminta penetapan harga untuk 48 pesawat F-16 tambahan, sebuah kesepakatan yang bisa bernilai $ 4,5 miliar. Tapi Indonesia menolak pembelian itu akan segera terjadi dan masih mengevaluasi berapa banyak pesawat yang dibutuhkannya, seperti dilansir Reuters, 23/1/2018.
Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa Indonesia akan membeli persenjataan saat “memiliki uang”.
“Kami baru saja membeli F16 dan segalanya. Di masa depan pasti ada (lebih banyak pembelian) karena, seiring berjalannya waktu, ada hal yang harus diganti, “katanya. (Reuters).