Militer.or.id – Jaga Perbatasan 450 Prajurit Dikirim ke 52 Pos Pamtas RI-Malaysia.
Tarakan, Kaltara, Militer.or.id – Menjelang persiapan tugas operasi sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia menggantikan Yonif 141/AYJP, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subianto didampingi Danrem 091/ASN Brigjen TNI Irham Waroihan S.Sos, Asops, Asintel, para Kasi Korem, Dansat, dan Kabalak wilayah Tarakan, melakukan pengecekan kesiapan atau Gelar Pasukan Pamtas Darat RI-Malaysia pada Selasa 3 Juli 2018 di Lapangan Mako Yonif Raider 613/Raja Alam.
Di sana, Pangdam mengecek langsung para prajurit Yonif Raider 613/Raja Alam, termasuk persenjataannya, yang akan digunakan selama menjalankan tugas pengamanan daerah perbatasan di Provinsi Kaltara. Prajurit Yonif Raider 613/ Raja Alam ini akan ditempatkan di pos-pos pengamanan daerah perbatasan di Kabupaten Nunukan, Kaltara. Mereka disebar di beberapa Pos Pamtas.
Mayjen TNI Subiyanto mengungkapkan, dalam pengecekan kesiapan prajurit dan perlengkapannya tidak ada masalah. Namun di dalam tugas ini, tentunya kesiapan personel prajurit sangat dibutuhkan.
“Karena dalam tugas ini prajurit tidak hanya melakukan pengamaman perbatasan, namun juga ada tugas-tugas lain, misalnya membantu kesejahteraan masyarakat, yakni mengajar di beberapa sekolah di perbatasan, termasuk membantu kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, ada 5 Pos Pamtas yang wilayahnya membutuhkan tenaga pengajar dan tim medis. Pasalnya di daerah tersebut memiliki Puskesmas namun tidak ada dokter yang membantu. Oleh sebab itu, prajurit TNI AD ini harus membantu masyarakat.
“Di tugas ini, prajurit kita juga akan membawa obat-obatan, selain untuk prajurit sendiri juga untuk masyarakat yang ada di sekitar Pos Pamtas. Untuk obat-obatan bagi masyarakat, kita juga akan minta bantuan pemerintah daerah,” ucapnya.
Sebanyak 450 orang prajurit TNI AD akan ditugaskan menjaga keamanan perbatasan di Provinsi Kaltara. Prajurit itu tidak hanya berasal dari Batalyon 613/Raja Alam tetapi juga dari Yonif 144 Kodam II/Sriwijaya yang akan bertugas di Malinau dan Mahulu.
Para prajurit dari 2 Batalyon Infanteri ini akan disebar di 52 Pos Pamtas. Untuk menuju ke Pos-pos Pamtas tersebut, mereka akan diboyong menggunakan transportasi udara dan laut.
Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subianto menekankan bahwa pelaksanaan tugas Pamtas dititikberatkan pada pencegahan berbagai hal-hal yang menjadi permasalahan di perbatasan, seperti penyelundupan barang ilegal, illegal Logging dan llegal Mining.
Terutama pencegahan penyelundupan Narkoba yang menggunakan jalur perbatasan, karena Narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mencegah peredaran Narkoba di Indonesia. (tniad.mil.id)