Militer.or.id – Angkatan Udara Malaysia Butuh Platform MPA.
Militer.or.id – Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) kini sedang mencari aset campuran pengawas maritim untuk memantau perairan negara Malaysia, menurut Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamad Sabu (Mat Sabu).
“Beberapa mengatakan bahwa kendaraan udara tak berawak (UAV) punya keunggulan sementara pesawat pengintai maritim juga punya keunggulan sendiri. Kami melihat kombinasi keduanya”, kata Mat Sabu saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Datuk Dr Abd Latiff Ahmad (BN-Mersing) di Parlemen pada hari Kamis (9 Agustus).
Dilansir dari laman Star Online, Mat Sabu mengatakan bahwa sangat penting bagi RMAF untuk dilengkapi dengan aset pengawas maritim karena pentingnya Selat Malaka dan Laut China Selatan sebagai rute perdagangan maritim.
“Sekitar 70 hingga 80 persen perdagangan global melewati selat Malaka dan kita membutuhkan kemampuan udara yang multi-peran”, tambahnya.
Untuk pertanyaan tambahan oleh Datuk Danyal Balagopal Abdullah (PH-Port Dickson), Menteri Pertahanan mengatakan bahwa biaya pemeliharaan yang tinggi adalah alasan di balik grounded terhadap 14 dari 18 unit jet tempur Sukhoi Su-30MKM canggih buatan Rusia.
Dia mencontohkan di mana Kementerian Pertahanan hanya menerima 62 persen atau sekitar RM 1.1 miliar dari total anggaran yang diajukan yakni RM 1.8 miliar untuk biaya pemeliharaan peralatan perang (alutsista) Angkatan Bersenjata Malaysia.
Mat Sabu mencatat bahwa Angkatan Bersenjata Malaysia saat ini tertinggal di belakang bila dibandingkan dengan negara-negara tetangganya.
“Kita pernah digolongkan sebagai Angkatan Bersenjata terbaik di wilayah ini pada 1970-an. Namun, sekarang kita tertinggal di belakang Indonesia yang menempati peringkat teratas dan kita sudah dibawah Vietnam”, katanya.
Mat Sabu juga mengatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk “membuat Malaysia hebat lagi”, dan akan menarik sorak-sorai dari lantai.