Militer.or.id – Militer Rusia Akan Terima Tank Armata Tahun 2018.
Militer.or.id – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia menandatangani kontrak dengan kontraktor Uralvagonzavod (UVZ) untuk pengiriman 132 tank tempur utama (MBT) T-14 dan kendaraan tempur infanteri (IFV) T-15 yang dibangun berdasar platform tempur Armata standar, sebut Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko pada hari Rabu, seperti dilansir dari laman TASS.
“Hari ini, kontrak telah ditandatangani untuk 132 unit tank T-14 dan kendaran T-15. Kami akan mendapatkan sembilan unit pertama tahun ini”, kata pejabat pertahanan tersebut, dan menambahkan bahwa seluruh pesanan akan selesai dikirim pada tahun 2021.
Tank T-14 dibangun berdasarkan platform Armata, diperlihatkan kepada publik untuk pertama kalinya dalam parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah pada 9 Mei 2015. Kendaraan tempur baru ini memiliki peralatan yang sepenuhnya digital, menara tanpa awak dan kapsul lapis baja yang terisolasi untuk para kru.
Jangkauan tembak Armata Rusia lebih jauh dari Abrams Amerika
Tank tempur utama generasi modern Rusia ini dikabarkan dapat menghancurkan tank tempur buatan Amerika Serikat hanya dalam sekali detakan jantung, dan diperkirakan akan segera dikerahkan ke medan perang, tulis Task and Purpose.
Produsen pertahanan asal Rusia, UralVagonZavod (UVZ) pun sudah lakukan uji tembak tank tempur utama T-14 Armata pada lokasi uji coba yang berada di kota Nizhny Tagil, menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah berencana untuk mengakuisisi hingga 2.300 tank tempur utama T-14 Armata.
Armata tentu saja sebuah mesin yang cukup tangguh. Spesifikasi teknis dan komprehensif menurut Army Recognition menunjukkan bahwa tank itu dilengkapi menara tanpa awak dengan meriam smoothbore otomatis 125 mm 2A82-1M berisikan 45 amunisi, walaupun varian Armata di masa depan bakal dapat mengandalkan meriam 152 mm.
Potensi senjata sekunder T-14 Armata mulai dari senapan mesin 12,7 mm seperti Nikitin-Sokolov-Volkova (NSV) yang saat ini digunakan pada tank tempur T-72, T-64 dan T-80 Angkatan Darat Rusia, stasiun senjata jarak jauh (RCWS) dengan senapan mesin 7,62 mm dan sebuah meriam 57 mm yang dikhususkan sebagai “peluncur granat”, meriam anti tank serta senjata anti pesawat terbang.
Namun, dari semua hal tersebut, yang paling mengkhawatirkan Amerika bukanlah pada persenjataan, akan tetapi pada jangkauannya. Senjata utama tank tempur utama Armata dapat menembakkan rudal berpemandu laser 3UBK21 Sprinter yang telah ditingkatkan untuk dapat menghancurkan sasaran hingga sejauh 12 kilometer.
Jangkauan tembak tank T-14 Armata tersebut jelas telah melampaui jangkauan tembak dari meriam M256 120 mm, yang ada pada tank Abrams generasi terbaru, M1A2 SEP V3 yang hanya memiliki jangkauan 4 km, menurut Popular Mechanics.
Ini berarti, apabila terjadi konfrontasi di daratan antara pasukan AS dan Rusia di medan perang, misalkan Suriah atau Ukraina, maka tank Armata Rusia itu bisa dengan mudah memusnahkan armada tank Abrams AS, sebelum peleton M1A2 SEP V3 tersebut berhasil mencapai jangkauan tembaknya.