Militer.or.id – Rusia Hadirkan ATGM Javelin di Army-2018.
Militer.or.id – Kementerian Pertahanan Rusia telah membuat kejutan besar dalam ajang “Army-2018” saat mengambil posisi yang menonjol untuk menampilkan rudal anti-tank Javelin buatan AS yang ditemukan di Suriah, seperti dilansir dari laman Almasdar News.
Di antara rudal anti-tank Rusia yang diperoleh di medan perang Suriah dan ditampilkan di Angkatan Darat-2018 kali ini terdapat sejumlah rudal anti-tank Javelin buatan AS, ada pula rudal anti-tank MILAN buatan Jerman-Prancis.
Apa yang unik tentang prototipe dari Javelin AS yang disajikan Rusia di ajang Army-2018 adalah bahwa purwarupa tersebut merupakan yang terbaru dan terbaik yang dimiliki oleh militer Amerika Serikat.
Secara khusus, rudal Javelin itu dilengkapi dengan hulu ledak multi-guna. Berkat hulu ledak tersebut, Javelin, mampu menghancurkan pasukan musuh, menghancurkan target berlapis baja, menghancurkan bangunan dan bahkan benteng.
Varian terbaru tetap mempertahankan kemampuan untuk menghancurkan tank tempur utama. Selain perbedaan hulu ledak, amunisi FGM-148F Javelin sedikit lebih ringan dari varian pendahulunya.
Menurut publikasi, Javelin dirancang untuk menyerang semua jenis tank, kendaraan lapis baja dan bahkan benteng pertahanan musuh. Rudal tersebut memiliki berat 11,8 kg, dan panjang 110 cm, diameternya 127 mm, rudalnya ditempatkan ditabung peluncuran untuk melindunginya dari kerusakan lingkungan.
Amunisi Javelin dilengkapi dengan penembus Explosive Reactive Armor (ERA) yang ada pada tank modern. Roketnya memakai “soft launcher”, sehingga aliran jet ketika proyektil yang tersisa sangat kecil, membuatnya lebih aman bagi penembak dan pasukan yang ada disekitarnya. Rudal ini memiliki jangkauan efektif antara 75 – 2.500 meter, sedangkan jangkauan maksimumnya hingga 5.000 meter.
Dengan parameter yang dipublikasikan tersebut, rudal anti-tank Javelin buatan Amerika berhak menyandang gelar sebagai rudal anti-tank terbaik dunia.
Namun, rahasia Javelin sekarang bukan lagi milik AS sendiri dan sangat mungkin Rusia akan membuat versi yang sama atau bahkan menemukan cara yang efektif menangani jajaran rudal tersebut dari rampasan perang yang didapat.