By Militer.or.id – Donald Trump kembali mengeluarkan beberapa pernyataan yang memancing kontroversi publik. Presiden terpilih AS tersebut menyebut NATO sebagai organisasi “usang,” dan menilai Kanselir Jerman, Angela Merkel telah membuat “kesalahan fatal” soal kebijakan imigrasinya. Disamping itu, Trump memuji keberhasilan kampanye Brexit dan mengakui bahwa pemerintahannya akan mengusahakan kesepakatan baru dengan Rusia dalam beberapa waktu mendatang.
Hal ini ia sampaikan 5 hari sebelum pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat ke 45, saat berkunjung ke London dan bertindak sebagai narasumber dalam wawancara yang dilakukan oleh harian Inggris, The Times, serta harian Jerman, Bild.
Dalam wawancaranya, Trump lebih memilih untuk bersikap kooperatif terhadap Rusia yang notabenenya terkena beragam sanksi selama pemerintahan Barack Obama. Ketidaksukaan Obama terutama berasal dari konflik Ukraina, perang Suriah, serta yang terakhir, dugaan serangan peretas Rusia untuk mempengaruhi hasil pemilu AS.
“Kita lihat apakah kami bisa mengusahakan terciptanya tawaran bagus bersama Rusia,” ujar Trump seperti dikutip oleh The Times. Sang Presiden terpilih mengindikasikan bahwa tawaran yang mereka ajukan akan berfokus pada penurunan persenjataan nuklir.
“Rusia sangat menderita karena adanya beragam sanksi, namun saya yakin sesuatu yang memberi manfaat bagi banyak orang akan terjadi,” tungkas Trump yang beberapa kali kerap memuji Vladimir Putin.
