Militer.or.id – Angkatan Udara Filipina Uji Sistem BNet Buatan Israel.
Militer.or.id – Angkatan Udara Filipina (PAF) menguji Sistem Piranti Lunak Radio (SDR) BNET buatan Rafael, perusahaan pertahanan Israel di bawah persyaratan proyek ComSec FA-50. Max Defense melaporkan bahwa Filipina ingin melengkapi pesawat tempur dengan Tactical Data Link (TDL) 16, seperti yang digunakan oleh pasukan NATO dan militer Amerika Serikat.
Menurut laporan itu, Angkatan Udara Filipina sedang menguji beberapa sistem untuk pesawat baru. Salah satunya adalah Blue Force Tracking, yang juga digunakan oleh militer AS. Yang kini diuji adalah sistem ArcGIS, sistem penerimaan video, dan sistem buatan Rafael lainnya.
Galeri foto terbaru yang dipasang oleh Angkatan Udara Filipina telah memungkinkan bagi Max Defense untuk memiliki pemahaman lebih jauh tentang proyek Horizon 1: Proyek Persyaratan ComSec untuk FA-50.
Meskipun masih belum dikonfirmasi jika PAF memperoleh sistem BNet ini, foto-foto yang ada menunjukkan bahwa FA-50 Angkatan Udara Filipina mungkin telah dilengkapi dengan Tautan Data Taktis 16 (Link 16), sementara foto menunjukkan Piranti Lunak Radio (SDR) Sistem BNet buatan Rafael, Israel, yang merupakan sistem komunikasi jaringan untuk digunakan di pesawat tempur serta unit lapis baja dan infantri, termasuk platform Angkatan Laut dan Angkatan Darat.
Rafael mengklaim bahwa teknologi yang ada pada Sistem BNET memiliki kinerja yang lebih baik karena penggunaan saluran komuter yang lebih luas dan transfer data tingkat tinggi dari video, gambar, suara dan data.
BNet sudah digunakan oleh Angkatan Bersenjata Israel dan ditawarkan kepada Angkatan Udara asing, termasuk armada Gripen C dari Angkatan Udara Afrika Selatan.
Latihan terbaru Angkatan Udara Filipina mungkin juga telah menerapkan sistem serupa yang di gunakan oleh Forward Air Controllers (FAC) serta platform udara Filipina lainnya termasuk juga helikopter AW109 dan Cessna 208 ISR, termasuk juga unit lainnya.