Indonesia melalui PT PAL dan Korea Selatan melalui DSME meneken kesepakatan pembangunan tiga kapal selam baru Kelas Chang Bogo. Tiga kapal selam itu akan seluruhnya dibangun di Indonesia dengan konten lokal yang lebih banyak.
Dengan penandatanganan ini maka Indonesia pada akhirnya akan memiliki enam armada Kelas Chang Bogo dengan dua telah diterima dan satu sedang dibangun. Hal ini sekaligus menjadikan kabar yang pernah muncul bahwa Indonesia akan membeli kapal selam Kelas Kilo dari Rusia semakin sulit.
Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh memastikan pembangunan kapal selam untuk kebutuhan TNI Angkatan Laut pada batch II akan menggunakan kandungan lokal yang lebih tinggi dibanding batch sebelumnya.
“Yang jelas local content-nya akan lebih tinggi dibanding batch pertama,” kata Budiman usai menandatangani nota kesepahaman dengan DSME Korea Selatan di gelaran Indo Defence di Jakarta, Rabu 7 November 2018.
PT PAL saat ini tengah mengerjakan kapal selam ketiga yang masuk ke dalam batch pertama kontrak pembelian kapal selam dengan Daewoo Shipbulding and Marine Engineering Co, Ltd (DSME) Korea Selatan.
Ada tiga kapal selam yang dibuat dalam batch pertama ini, dua dibuat oleh DSME di negara asalnya dan sudah diserahkan kepada TNI AL dengan nama KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404.
Budiman menjelaskan, penandatanganan tersebut untuk memperjelas konsorsium bersama dengan DSME dalam pembagian tugas pengerjaan kapal selam.
“Nanti yang batch kedua, yaitu kapal keempat, lima, dan enam, sepenuhnya PT PAL yang akan mengerjakan. Tapi tetap ada pengawasan dari mereka,” katanya dilaporkan Antara.
Kontrak batch kedua tersebut direncanakan mulai berjalan akhir tahun ini, dan diperkirakan akan berjalan sekitar tiga hingga enam tahun untuk melayani TNI AL sebagai konsumen utamanya.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.