Perusahaan pertambangan China Guangdong Hongda Blasting mengungkapkan rincian teknis dari rudal jelajah supersonik yang baru-baru ini diuji, HD-1 di Airshow China 2018 yang digelar di Zhuhai, Guangdong, China Selatan. Rudal ini diklaim akan menjadi pesaing berat rudal BrahMos India dan diyakini bisa menjadi pembunuh kapal induk yang hemat biaya.
HD-1 yang dibuat untuk ekspor memulai debutnya di pertunjukan udara yang berlangsung dari Selasa hingga Minggu 11 November 2018.
Menuru diskripsi yang dirilis perusahaan, rudal menggunakan ramjet propelan padat dan dapat mencapai target 290 kilometer jauhnya dengan kecepatan 2,2-3,5 Mach.
Dengan berat 2.200 kilogram, senjata bisa terbang setinggi 15 kilometer dan serendah 5-10 meter ketika meluncur di permukaan laut.
Perusahaan mengklaim membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk mempersiapkan peluncuran, dan kurang dari 10 detik untuk meluncurkan yang kedua. “Ini dapat secara akurat mencapai target darat dan laut, kata perusahaan itu.
Wei Dongxu, seorang analis militer yang berbasis di Beijing, mengatakan kepada Global Times Jumat 9 November 2018 bahwa kecepatan dan ketinggian penerbangan membuat HD-1 sangat sulit untuk dicegat. “Itu bisa menjadi pembunuh kapal induk yang luar biasa. Serangan jenuh oleh HD-1 bahkan dapat menghancurkan seluruh armada,” kata Wei.
HD-1 dapat diluncurkan dari kendaraan transport erection and launch vehicle (TEL) yang juga ditampilkan di acara itu.
Satu TEL dapat dimuat dengan enam rudal, yang dapat ditembakkan dengan sekali menekan tombol. Kendaraan ini mengadopsi chassis 8×8, membuatnya sangat mobile dan dapat dijalankan dalam waktu tiga menit setelah peluncuran menjadikannya mampu segera berlindung dari serangan balasan.
Selain versi dasar, perusahaan juga memperkenalkan HD-1A, varian HD-1 yang dapat diluncurkan dari udara oleh jet tempur dan pembom dan memiliki kemampuan serupa. “HD-1 juga dapat diluncurkan dari kapal,” kata perusahaan itu.
Rudal itu berhasil diuji pada bulan Oktober. Para ahli militer mengatakan, rudal ini memiliki potensi untuk menyaingi rudal BrahMos yang dikembangkan bersama oleh India dan Rusia.
Wei mengatakan bahwa kemampuan HD-1 telah melampaui versi awal BrahMos. Dia mengharapkan harga rudal Cina secara signifikan lebih rendah dari produk sejenis di pasar senjata internasional.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.