Meskipun mendapat ancaman sanksi dari Amerika Serikat sejumlah negara tidak mundur dari rencana pembelian sistem pertahanan udara S-400 yang dibuat Rusia. Sejumlah pengamat menilai Amerika harus melihat hal ini sebagai sebuah pesan serius.
India dan Turki adalah dua negara yang sudah memastikan diri untuk membeli sistem rudal permukaan ke udara tersebut. Amerika tak mampu mencegah meski terus menakut-nakuti dengan sejumlah ancaman. Sejumlah negara lain, termasuk Aljazair dan Arab Saudi serta beberapa negara Timur Tengah juga mulai melangkah untuk mendapatkan senjata tersebut.
Surat Kabar Jerman Die Welt melaporkan tumbuhnya minat internasional terhadap sistem pertahanan udara S-400 Rusia tidak hanya didasarkan pada keunggulan teknologi senjata tersebut dibanding pesaingnya dari Amerika.
Ruslan Pukhov, kepala Pusat Rusia untuk Analisis Strategi dan Teknologi dikutip oleh media tersebut mengatakan pasar senjata global tidak hanya didorong oleh pasokan dan permintaan, tetapi juga oleh motif politik tertentu. “[Akuisisi sistem S-400] adalah pesan untuk Washington dan Brussels,” kata Pukhov.
Menurut ahli senjata tersebut, dengan membeli Rusia S-400 atau bahkan mengumumkan sebuah niat untuk melakukannya, negara menunjukkan bahwa mereka tetap independen dari Washington, yang terus-menerus mengingatkan mereka tentang ancaman sanksi jika membeli persenjataan Rusia.
Pakar tersebut menekankan bahwa Turki sebenarnya tidak benar-benar membutuhkan sistem pertahanan udara canggih semacam itu.
Die Welt menambahkan keuntungan lain membeli sistem S-400 karena untuk membeli analog Amerika, harus melalui proses persetujuan yang ketat di Washington. Selain ini, mereka harus berhubungan baik dengan Amerika.
Di sisi lain, proses persetujuan di Rusia jauh lebih tidak praktis dan Moskow tidak menempatkan kondisi tambahan pada penjualannya. Selain itu, Rusia juga mengirimkan sistemnya lebih cepat daripada Amerika.
Dalam sebuah wawancara dengan Die Welt, ahli senjata lain, Siemon Wezeman dari think tank yang berbasis di Stockholm, Sipri, mengatakan bahwa karakteristik teknis S-400 memang menggantikan sistem-sistem Amerika.
Pukhov menambahkan bahwa secara historis Uni Soviet berada di belakang Amerika dalam hal jet tempur, tetapi dikompensasikan dengan superior dalam pertahanan udara.
S-400 dikenal karena penyebarannya yang cepat dan kemampuan untuk menembak jatuh semua jenis sasaran, mulai dari rudal dan pesawat terbang rendah hingga pesawat jet siluman di ketinggian hingga 30 kilometer dalam radius 400 kilometer menggunakan berbagai jenis rudal.
Pada saat yang sama, Patriot Amerika hanya dapat menggunakan rudal jarak 100 kilometer, sementara sistem THAAD hanya dapat menembak jatuh rudal, tetapi tidak mampu melawan pesawat.
Pada bulan Oktober, Rusia dan India menandatangani kontrak US$ 5,4 miliar untuk memasok lima sistem S-400. Sebelum itu Turki juga melakukan hal yang sama meskipun Amerika memperingatkan kedua negara tersebut bahwa mereka dapat menerapkan sanksi.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.