Kiev – Militer.or.id – Seorang perwira kontra-intelijen militer Ukraina menderita luka berat setelah pesawat Rusia menembakkan peluru kendali ke arah kapal Ukraina pada Minggu 25-11-2018, kata kepala dinas keamanan negara (SBU) Ukraina.
Ukraina dan Rusia terlibat saling tuduh setelah Rusia menembak tiga kapal Ukraina kemudian menguasai kapal-kapal tersebut. Konfrontasi itu mendorong Ukraina memberlakukan darurat militer di beberapa kawasan, dengan mengutip ancaman serbuan darat oleh Rusia, dirilis Antara, 27-11-2018.
“Menurut informasi SBU, yang sudah terkonfirmasi, salah satu pesawat tempur Rusia menggunakan 2 peluru kendali terhadap kapal-kapal Ukraina. Akibatnya, salah seorang perwira SBU menderita cedera parah,” kata Vasyl Hrytsak dalam pernyataan pada Selasa 27-11-2018.
Rusia mengatakan perwira SBU termasuk di antara yang ditangkap. Hrytsak membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa perwira keamanan tersebut mendukung militer di sana.
“Yang mengagetkan ialah terhadap 2 kapal dan kapal tunda kecil Ukraina itu, pihak Rusia menggunakan enam “FSB” (Dinas Keamanan Federal Rusia) dan 4 kapal angkatan laut, dan juga Helikopter-Helikopter serbu serta pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Federasi Rusia,” kata dia.
Dia menambahkan dewan keamanan Ukraina mengambil semua langkah yang perlu untuk menjamin pembebasan mereka yang ditangkap. Konfrontasi tersebut menimbulkan ketegangan lagi setelah Rusia mencaplok Krimea pada 2014 dan mendukung pemberontakan pro-Moskow di Ukraina Timur.
Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.